Perdana Menteri Inggris Theresa May mengungkapkan aspek kunci dari kemitraan masa depan harus efektif dari 2019, yang menekankan bahwa dia tanpa syarat berkomitmen terhadap keamanan Eropa. Sedangkan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada Maret tahun depan.
Berbicara di sebuah Konferensi Keamanan di Munich, dia mengatakan, Inggris akan menghormati peran Pengadilan Tinggi Eropa (ECJ) sehubungan dengan badan keamanan tertentu, namun tidak tunduk pada yurisdiksinya. Menurutnya Inggris harus melakukan apa saja yang paling praktis dan pragmatis dalam memastikan keamanan kolektif.
"Ini tidak mungkin saat kita mengizinkan persaingan antara mitra, pembatasan kelembagaan yang kaku atau ideologi yang mendalam untuk menghambat kerja sama kita dan membahayakan keamanan warganya," kata May, seperti dikutip dari CNBC, Senin, 19 Februari 2018.
May berpendapat meninggalkan yurisdiksi ECJ seharusnya tidak membuat lebih sulit untuk mengekstradisi tersangka terorisme atau berbagi informasi. Inggris menilai masalah keamanan terlalu penting untuk terlibat dalam hal-hal kecil perundingan Brexit, sesuatu yang kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker juga mengatakan pada Sabtu.
Dia mengatakan kepada konferensi tersebut bahwa UE dan Inggris harus menyelesaikan pertanyaan keamanan secara terpisah terhadap isu-isu Brexit lainnya seperti perdagangan.
Menteri Dalam Negeri Inggris tahun lalu mengatakan kepada UE bahwa pihaknya dapat membawa informasi Inggris bersama Inggris jika meninggalkan blok tersebut tanpa kesepakatan keamanan, membahayakan keanggotaan agensi seperti Europol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News