Ilustrasi (FOTO: AFP)
Ilustrasi (FOTO: AFP)

Minyak Dunia Kembali Bangkit

20 Desember 2018 08:04
New York: Harga minyak dunia berbalik naik pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), menghapus beberapa kerugian tajam pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Hal itu terjadi karena persediaan Amerika Serikat (AS) jatuh pekan lalu dan Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga untuk keempat kalinya tahun ini.
 
Mengutip Antara, Kamis, 20 Desember 2018, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2019 naik USD0,96 menjadi menetap di USD47,2 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari 2019 naik USD0,98 menjadi ditutup pada USD57,24 per barel di London ICE Futures Exchange.
 
Persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun sebanyak 0,5 juta barel dari pekan yang berakhir 14 Desember, menandai penurunan mingguan ketiga berturut-turut, menurut laporan mingguan yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA).

Minyak mentah berjangka memangkas kenaikannya setelah bank sentral AS menaikkan target suku bunga federal fund ke kisaran 2,25 persen hingga 2,50 persen, lebih tinggi dari laporan November di kisaran 2,00-2,25 persen, menimbulkan aksi jual dramatis di saham-saham karena kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi lebih lambat.
 
Kenaikan suku bunga diperkirakan secara luas memperkuat dolar Amerika Serikat (USD), karena the Fed memperketat aliran greenback melalui pasar, membuat harga minyak lebih mahal karena diperdagangkan dalam USD.
 
Untuk meningkatkan kepercayaan pasar, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan kepada wartawan di Riyadh bahwa keseimbangan pasokan dan permintaan akan tercapai pada 2019, seraya menambahkan bahwa stok minyak global akan menurun pada akhir kuartal pertama tahun depan.
 
Dia mencatat implikasi di luar sisi penawaran dan permintaan juga telah memengaruhi harga minyak, termasuk tingkat suku bunga AS, penguatan greenback, ketegangan perdagangan global dan masalah geopolitik seperti sanksi-sanksi AS terhadap Iran.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan