Melansir AFP, Kamis (9/7/2015), selain reformasi Athena perlu dilakukan, langkah lain adalah restrukturisasi utang. "Kami percaya diperlukan ini dalam kasus Yunani agar negara itu memiliki utang berkelanjutan. Yunani berada dalam situasi krisis akut yang perlu ditangani," kata dia dalam sebuah konferensi di Washington.
Terlepas dari kenyataan bahwa Yunani gagal membayar utangnya kepada IMF pada 30 Juni, Lagarde yakin bahwa lembaga itu tetap sepenuhnya terlibat untuk membantu menemukan solusi.
Dalam sebuah laporan pekan lalu, IMF mengatakan kreditur resmi Yunani, Uni Eropa, harus menggandakan periode pengembalian utang Yunani dan membayari 36 miliar euro (USD40 miliar) lagi untuk memastikan keuangan negara tetap berkelanjutan.
Tetapi Komisi Eropa dan Bank Sentral Eropa menekan negara dalam kesulitan menerima paket keras penyesuaian fiskal dan kebijakan yang sejauh ini Athena menolak untuk menerimanya.
Lagarde mengatakan angka itu sendiri harus ditinjau kembali, tetapi menambahkan bahwa Yunani, yang tidak lagi memiliki akses ke sumber daya IMF sejak gagal bayar (default), seharusnya tidak mendapatkan keuntungan dari perlakuan khusus.
"Ini tentu saja pandangan saya bahwa IMF harus mengikuti aturan, seharusnya tidak menekuk aturan dan harus selalu adil," lanjutnya.
Dia membenarkan IMF melanjutkan partisipasi dalam pembicaraan bantuan baru untuk Yunani, sekalipun Athena telah menjadi kritikus keras lembaga itu. "Saya telah mendengar pembicaraan di sana-sini di Prancis mengatakan, tapi apa yang IMF lakukan dalam situasi ini? Ini harus ditangani oleh warga Eropa', katanya kepada wartawan.
"Pada saat saya menteri keuangan (Prancis) saya juga mendukung sudut pandang ini." Tetapi, kata dia, IMF terlibat "karena IMF diminta oleh Yunani untuk ikut terlibat."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News