Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda (AFP PHOTO/Daniel ROLAND)
Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda (AFP PHOTO/Daniel ROLAND)

BoJ: Ekonomi Jepang Tangguh Hadapi Tiap Guncangan

Angga Bratadharma • 29 Desember 2018 14:02
Tokyo: Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda menyalahkan ketidakstabilan baru-baru ini di pasar saham, di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berkembang. Namun, diyakini ekonomi Jepang cukup tangguh untuk menahan setiap guncangan yang datang dari eksternal.
 
Kuroda mengatakan para pembuat kebijakan perlu terus waspada terkait peningkatan risiko eksternal seperti proteksionisme dan melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok. Di sisi lain, ia mengakui, butuh waktu yang lebih lama dari yang diharapkan untuk mencapai target inflasi dua persen.
 
"Ekonomi Jepang kemungkinan akan terus berkembang secara moderat. Tetapi perlu diingat bahwa ketidakpastian baru-baru ini meningkat sehubungan dengan perkembangan ekonomi luar negeri," kata Kuroda, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 29 Desember 2018.

Menurutnya pasar saham sedang tidak stabil sekarang ini. Adapun fluktuasi tersebut sebagian disebabkan oleh perubahan persepsi berbagai risiko di ekonomi global. Kondisi itu tentu harus diwaspadai dan perlu pertimbangan yang cermat sebelum mengambil kebijakan guna menekan risiko yang bisa timbul.
 
Meski demikian, Kuroda mengklaim ekonomi Jepang dan global cukup tangguh untuk menahan goncangan apapun berkat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang solid dan upaya sejumlah perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas.
 
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, pembuat kebijakan di BoJ terus berhati-hati terkait meningkatnya biaya pelonggaran kebijakan moneter yang berkepanjangan karena dapat merusak keuntungan lembaga keuangan dan mencegah mereka dari meningkatkan pinjaman.
 
"Dalam masa-masa kompleks seperti sekarang, yang diperlukan adalah untuk terus melanjutkan pelonggaran yang kuat saat ini sambil menimbang manfaat dan biaya kebijakan kami secara seimbang," tukasnya.
 
Adapun di bawah kebijakan yang dijuluki kontrol kurva hasil, BoJ memandu suku bunga jangka pendek pada minus 0,1 persen dan imbal hasil obligasi 10 tahun sekitar nol persen. Kebijakan itu diambil dengan harapan momentum pertumbuhan ekonomi bisa terus terjaga dengan baik.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan