Ilustrasi (FOTO: AFP)
Ilustrasi (FOTO: AFP)

Dolar AS Unjuk Gigi

Angga Bratadharma • 25 Juli 2019 09:34
New York: Kurs dolar Amerika Serikat (USD) sedikit meningkat pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Kondisi itu terjadi karena euro terbebani oleh data terbaru yang menunjuk pada penurunan manufaktur yang semakin dalam di zona euro.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 25 Juli 2019, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,02 persen pada 97,7306 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi USD1,1136 dari USD1,1149 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2479 dari USD1,2441 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar Australia turun menjadi USD0,6976 dibandingkan dengan USD0,7002. Dolar AS membeli 108,22 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 108,26 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9857 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9855 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3143 dolar Kanada dari 1,3135 dolar Kanada.

Indeks Output Manajer Pembelian Flash (PMI) Manufaktur zona euro jatuh ke 47,0 atau penurunan tajam dari 48,5 pada Juni, menandai level terendah 75-bulan, penyedia informasi global IHS Markit melaporkan.
 
"Pertumbuhan ekonomi zona euro sedikit lebih rendah pada Juli karena penurunan manufaktur yang mendalam disertai dengan sedikit moderasi dalam pertumbuhan sektor jasa," kata perusahaan itu dalam laporan.
 
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average turun 79,22 poin atau 0,29 persen menjadi 27.269,97 poin. Indeks S&P 500 naik 14,09 poin atau 0,47 persen menjadi 3.019,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 70,10 poin atau 0,85 persen menjadi 8.321,50 poin.
 
Texas Instruments Inc melonjak 7,4 persen setelah perusahaan mengisyaratkan bahwa perlambatan global dalam permintaan microchip tidak akan selamanya dikhawatirkan, memperkuat Philadelphia Semiconductor Index atau Indeks SOX naik 3,1 persen ke rekor tertinggi.
 
"Investor semikonduktor melihat masa lalu sekarang dan mengatakan bahwa mungkin pada paruh kedua tahun ini, kekhawatiran ekonomi akan mulai sedikit berkurang," kata Ahli Strategi Investasi Robert W Baird Willie Delwiche, di Milwaukee.
 
Namun, Caterpillar Inc yang sensitif terhadap perdagangan jatuh 4,5 persen setelah labanya mengecewakan karena penjualan yang lemah di Tiongkok serta biaya produksi dan restrukturisasi yang lebih tinggi. Boeing Co turun 3,1 persen setelah pembuat pesawat terbesar dunia itu membukukan kerugian kuartalan terbesar yang pernah ada.
 
Hal itu akibat larangan terbang tahun ini dari 737 MAX terlaris setelah dua kecelakaan mematikan. Laporan suram kedua perusahaan itu membuat Dow Jones Industrial Average berada di wilayah negatif. Dua minggu memasuki musim laporan laba dengan ekspektasi investor bisu, sekitar 77 persen dari 138 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan