Presiden Amerika Serikat Donald Trump (FOTO: AFP)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (FOTO: AFP)

Sindir The Fed

Trump: Jinping Bisa Lakukan Apa Saja di Bank Sentral

Angga Bratadharma • 15 Juni 2019 15:04
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik Federal Reserve karena menaikkan suku bunga acuan terlalu cepat, sehingga memberi Tiongkok keunggulan dalam negosiasi perdagangan. Keunggulan itu yakni Tiongkok mendevaluasi mata uang mereka selama bertahun-tahun.
 
"Ini menempatkan mereka pada keunggulan kompetitif yang luar biasa. Dan kami tidak memiliki keuntungan itu karena kami memiliki Fed yang tidak menurunkan suku bunga. Kita harus memiliki lapangan bermain yang adil," kata Trump, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 15 Juni 2019.
 
"Tetapi kita tak memiliki lapangan bermain yang adil karena Fed sangat-sangat mengganggu bagi kita. Jangan lupa Kepala Fed di Tiongkok adalah Presiden Tiongkok Xi Jinping. Dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan," tambah Trump.

Presiden Trump sering mengecam Jerome Powell, yang ditunjuknya sebagai Ketua Fed, dan anggota bank sentral lainnya. Hal itu karena Fed menaikkan suku bunga empat kali pada 2018, sebuah kebijakan yang membuat pinjaman lebih mahal bagi bank dan bisnis. Dalam konteks ini, Trump sering meminta pertanggungjawaban dari Powell.
 
Bahkan, Trump menyatakan tidak senang sedikit pun dengan Powell dan berpikir the Fed jauh dari dasar kebijakan moneternya. Baru-baru ini pada Desember, Trump membahas pemecatan Powell karena kerugian luas di pasar saham dalam tiga bulan terakhir di 2018.
 
Kritik terhadap the Fed jarang datang dari Presiden yang sedang berkuasa dengan Presiden sebelumnya mengambil nada yang lebih lembut atau menahan diri dari memengaruhi arah kebijakan moneter bank sentral. Mematahkan tradisi itu, Trump justru menyalahkan Fed karena adanya ayunan di pasar saham dan merusak pertimbangan perdagangan dengan Beijing.
 
"Ini lebih dari sekadar Jay Powell. Mereka tentu tidak mendengarkan saya karena mereka membuat kesalahan besar. Mereka menaikkan suku bunga terlalu cepat. Tidak ada dua. Mereka melakukan pengetatan kuantitatif dan mereka menerima USD50 miliar sebulan. Dan mereka sekarang telah menekan itu, tetapi masih USD25 miliar sebulan, itu konyol," ucapnya.
 
"Sekarang, Tiongkok melakukan yang sebaliknya. Mereka memompa uang masuk. Jadi saya menang, tapi saya tidak menang di level atas meja," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan