Ilustrasi. Foto : AFP.
Ilustrasi. Foto : AFP.

Pemimpin Dunia Optimistis RCEP Berkontribusi ke Ekonomi Global

Nia Deviyana • 05 November 2019 15:44
Jakarta: Sejumlah kepala negara optimistis penyelesaian Regional Comprehensive Economic Partnership(RCEP) tidak hanya berkontribusi pada 16 negara yang bergabung, tetapi juga bagi perekonomian dunia.
 
"Kami mengingat tujuan dari RCEP yang disepakati di Phnom Penh, Kamboja pada 2012, yaitu komitmen untuk mencapai perjanjian kemitraan ekonomi yang modern, komprehensif, berkualitas tinggi, dan saling menguntungkan," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo melalui keterangan resminya, Rabu, 5 November 2019.
 
Dengan latar belakang adanya lingkungan global berubah dengan cepat, penyelesaian negosiasi RCEP akan menunjukkan komitmen bersama berbagai negara terhadap perdagangan dan investasi terbuka di seluruh kawasan.

"Kami sedang menegosiasikan perjanjian yang bertujuan untuk memperluas dan memperdalam rantai nilai regional untuk keuntungan bisnis, termasuk usaha kecil dan menengah," kata dia.
 
RCEP secara signifikan akan meningkatkan prospek pertumbuhan masa depan kawasan dan berkontribusi positif terhadap ekonomi global, sekaligus berfungsi sebagai pilar pendukung sistem perdagangan multilateral yang kuat, dan promosi pembangunan ekonomi di wilayah negara yang terlibat perjanjian.
 
Perundingan RCEP merupakan perdagangan bebas terbesar yang melibatkan 16 negara (10 negara ASEAN, Tiongkok, Korea, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan India).
 
Sejauh ini, kurangnya komitmen dari India sempat memunculkan kekhawatiran. Pasalnya, dengan tenggat yang tersisa masih banyak hal yang belum disepakati negara tersebut. Dari 20 bab teks perjanjian yang dibahas, sebanyak 14 bab sudah selesai. Sisa bab teks perjanjian yang belum selesai, pada dasarnya sudah tuntas apabila satu negara tersisa yakni India dapat menerima posisi teks perjanjian yang telah disepakati 15 negara lain.
 
"Namun, semua negara RCEP akan bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah ini dengan cara yang saling menguntungkan," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan