Mengutip Antara, Kamis, 11 Juli 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik sebanyak USD12,00 atau 0,86 persen menjadi USD1.412,50 per ons. Emas naik lebih lanjut selama perdagangan berikutnya.
Dalam sambutan yang disiapkan untuk Kongres pada Rabu waktu setempat, Powell mengatakan bahwa arus lintas seperti ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang pertumbuhan global terus membebani aktivitas ekonomi AS dan prospeknya.
Dia mengatakan banyak pembuat kebijakan Fed melihat kasus untuk kebijakan moneter yang lebih akomodatif telah menguat. Ucapan Powell dianggap sebagai dovish atau pelonggaran moneter oleh banyak pelaku pasar dan memicu ekspektasi untuk pemotongan suku bunga acuan.
Akibatnya indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, turun 0,4 persen menjadi 97,10 tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas berjangka. Ketika dolar AS melemah, emas berjangka akan naik karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik sebanyak 7,9 sen atau 0,52 persen menjadi USD15,226 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober naik sebanyak USD14,90 atau 1,83 persen menjadi USD830,00 per ons.
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average naik 76,71 poin atau 0,29 persen, menjadi 26.860,20 poin. Indeks S&P 500 bertambah 13,44 poin atau 0,45 persen, menjadi 2.993,07 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir 60,80 poin atau 0,75 persen lebih tinggi, menjadi 8.202,53 poin.
Wall Street mendapat dorongan ketika Ketua Fed Jerome Powell memicu harapan untuk penurunan suku bunga potensial akhir bulan ini dalam kesaksian dovish atau pelonggaran moneter di depan Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu pagi waktu setempat.
"Banyak peserta FOMC melihat bahwa kasus untuk kebijakan moneter yang agak lebih akomodatif telah menguat," katanya seraya menambahkan bahwa ketidakpastian di sekitar ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global terus membebani prospek ekonomi AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News