Mengutip Antara, Rabu, 28 Agustus 2019, indeks Dow Jones Industrial Average turun 120,93 poin atau 0,47 persen menjadi 25.777,90 poin. Indeks S&P 500 berkurang 9,22 poin atau 0,32 persen menjadi 2.869,16 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 26,79 poin atau 0,34 persen menjadi 7.826,95 poin.
Lebih setengahnya dari 30 saham-saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kerugian di sekitar bel penutupan, dengan saham UnitedHealth Group turun lebih dari 3,53 persen, memimpin kerugian.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor keuangan turun 0,7 persen, memimpin kemerosotan secara sektoral. Saham JM Smucker anjlok hampir 8,2 persen, setelah produsen makanan AS itu melaporkan laba yang lebih buruk dari perkiraan untuk kuartal kedua.
Imbal hasil surat utang Pemerintah AS jangka panjang mundur tajam pada Selasa 27 Agustus. Selisih antara suku bunga obligasi pemerintah 10 tahun yang dijadikan acuan dan imbal hasil obligasi dua tahun menimbulkan kurva hasil terbalik yang mengkhawatirkan, secara luas dianggap sebagai prekursor dari resesi masa depan.
Di sisi ekonomi, Indeks Keyakinan Konsumen The Conference Board jatuh ke 135,1, dari rebound Juli di 135,8, kata kelompok riset bisnis AS itu. "Penilaian konsumen terhadap kondisi saat ini semakin meningkat. Harapan mendingin secara moderat, tetapi secara keseluruhan tetap kuat," kata Direktur Senior Indikator Ekonomi The Conference Board Lynn Franco.
"Jika eskalasi baru-baru ini dalam ketegangan perdagangan dan tarif berlanjut, itu berpotensi dapat meredam optimisme konsumen mengenai prospek ekonomi jangka pendek," kata Franco.
Sementara itu, pada Jumat 23 Agustus, Tiongkok mengatakan akan menaikkan tarif barang-barang Amerika senilai USD75 miliar. Amerika Serikat membalas dengan mengatakan akan menaikkan tarif yang ada pada USD250 miliar barang-barang Tiongkok menjadi 30 persen dari 25 persen pada 1 Oktober.
Sedangkan pada Senin 26 Agustus, Trump mengatakan para pejabat Tiongkok telah menghubungi mitra dagang AS semalam dan menawarkan untuk kembali ke meja perundingan, memicu gelombang apa yang disebut perdagangan berisiko (risk-on).
Namun, keraguan merayap masuk setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengaku tidak mengetahui bahwa ada pembicaraan melalui saluran telepon baru-baru ini, setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan telah terjadi kontak antara kedua belah pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News