“Banyak perusahaan teknologi informasi yang ingin buka kantor di Indonesia karena marketnya menggiurkan. Hanya saja mereka belum lihat ada value added dan insentifnya jika mereka membuka kantor di Indonesia," ujar Ketua Umum Hipmi Jaya Rama Datau Gobel dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (15/12/2014).
Melihat besarnya peluang itu, Hipmi Jaya mengusulkan adanya kawasan khusus atau distrik khusus untuk perusahaan-perusahaan Technologi Informasi (TI).
"Konsep districnya seperti konsep Silicon Valley ini. Sama saja dengan distric finance. Tapi isinya perusahaan IT, content provider, komputer, dan sejenisnya,” terang Datau.
Jika distrik tersebut ada, nantinya kawasan tersebut akan menjadi basis pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, dimana sektor ini kontribusinya sangat besar untuk perekonomian negara.
“Kalau ngumpul di satu kawasan, akan gampang mengelolahnya, gampang dilirik perbankan, bahkan akan banyak didukung oleh investor non bank, seperti angel investor dari luar negeri,” pungkas Rama.
Silicon Valley di Merika Serikat merupakan sebuah julukan sebab daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer dan semikonduktor dan teknologi informasi serta industri kreatif.
Sebelumnya, para petinggi Twitter menyambangi Balaikota Jakarta untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Marketing Director Twitter for India and Southeast Asia, Rishi Jaitly, menjelaskan, kedatangannya menemui Basuki untuk menyampaikan rencana pembangunan kantor cabang Twitter di Indonesia yang berpusat di Jakarta.
Indonesia, khususnya Jakarta, merupakan salah satu wilayah dengan basis pengguna Twitter terbesar di dunia. Twitter, lanjut dia, akan memperluas fungsi media sosial sebagai sarana pemerintah untuk berkomunikasi dengan warganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News