Pejabat Tiongkok yang mengetahui rencana ini mengatakan kepada Journal bahwa di antara persyaratan tersebut adalah permintaan agar AS mencabut larangan penjualan teknologi AS ke Huawei Technologies. Tiongkok juga mengharapkan AS menghapus semua tarif dan menghentikan upaya untuk membuat Tiongkok membeli lebih banyak ekspor AS.
Mengutip CNBC, Sabtu, 29 Juni 2019, Trump tengah berada di Jepang untuk bertemu dengan para pemimpin dunia di tengah kesibukan krisis internasional, negosiasi perdagangan yang menegangkan, dan daftar tugas yang harus dilakukan secara global. Trump menghadiri KTT G20 dan kemudian akan ke Korea Selatan (Korsel).
Dalam lawatannya ke Korsel ia akan membahas perselisihan dengan Korea Utara mengenai program senjata nuklirnya. Air Force One mendarat di Bandara Internasional Osaka dalam hujan badai jelang pertemuan berisiko tinggi dengan Vladimir Putin, Xi Jinping, dan sejumlah pemimpin lainnya di pertemuan para pemimpin ekonomi terbesar dunia di KTT G-20.
Kementerian Perdagangan Tiongkok mempertahankan sikap tegasnya terhadap AS selama konferensi pers mingguan. Dalam konteks ini, Pemerintah Tiongkok tidak ingin patuh dengan ancaman yang diberlakukan AS. Tiongkok ingin kesepakatan dagang yang tercapai bisa saling menguntungkan di antara kedua negara.
"Kami mendesak AS untuk segera membatalkan tekanan dan sanksi terhadap Huawei dan perusahaan Tiongkok lainnya, dan mendorong perkembangan hubungan Tiongkok-AS yang stabil dan sehat," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok Gao Feng, dalam bahasa Mandarin dan diterjemahkan oleh CNBC.
Gao menambahkan bahwa Tiongkok tidak berubah pada posisinya dalam sengketa perdagangan, sebagaimana ditegaskan oleh ketua perunding dan Wakil Perdana Menteri Liu He pada Mei. Dalam hal ini, Tiongkok ingin ada hubungan dagang yang sehat dan tidak menekan satu sama lain.
Sementara itu, pembicaraan perdagangan gagal pada Mei yang menyebabkan Trump menaikkan tarif pada barang-barang Tiongkok. Sedangkan hal tersebut membuat Beijing melakukan aksi serupa yakni menaikkan tarif pada produk AS. Ujungnya, perang dagang kian dalam dan kedua negara sama-sama merasakan efek negatifnya.
Trump mengaku siap mengenakan tarif pada barang-barang Tiongkok senilai lebih dari USD300 miliar, yang akan mencakup hampir semua impor AS yang tersisa di negara itu. Sedangkan Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengonfirmasi minggu lalu bahwa Presiden Trump 'sangat bahagia' dengan ancamannya.
Para pengusaha Amerika Serikat mengatakan tarif tambahan akan menaikkan biaya. Sedangkan investor berharap bahwa pertemuan antara Trump dan Xi Jinping akan menghasilkan setidaknya janji untuk menunda tarif baru, meskipun mereka mempertimbangkan kemungkinan bahwa tarif baru akan segera berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News