Masa depan kesepakatan yang mengikat ketiga negara telah diragukan sejak Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan AS pada November yang berjanji untuk membuang perjanjian perdagangan tersebut jika dia tidak dapat memperbaiki persyaratan yang mendukung Amerika Serikat, yang mengaburkan prospek Meksiko pada khususnya.
Namun, Presiden dan CEO Kamar Dagang AS Thomas Donohue mengaku bahwa dia percaya para pemimpin bisnis dan pembuat kebijakan semakin menyadari perlunya mendapatkan kesepakatan baru dan terus berlanjut tanpa mengganggu bisnis. Untuk itu, pembahasan mengenai NAFTA menjadi penting dilakukan.
"Kami tidak akan membodohi kesepakatan ini pada 2018," katanya, dalam sebuah wawancara ketika melakukan kunjungan ke Meksiko, seperti dikutip dari Reuters, Selasa 25 April 2017, di mana dia akan bertemu dengan para pembuat kebijakan dan membuat diskusi untuk perdagangan bebas.
Trump berpendapat pertumbuhan Meksiko sebagai kekuatan manufaktur sejak NAFTA mulai berlaku pada 1994 memiliki biaya atas pekerjaan di Amerika Serikat. Namun, pembela kesepakatan mengatakan pihaknya telah menguntungkan ketiga negara tersebut dan membantu perusahaan-perusahaan Amerika bersaing secara global.
Pemerintah AS belum mengirim surat kepada Kongres terkait mereka bermaksud untuk melancarkan negosiasi NAFTA dalam 90 hari -periode pemberitahuan yang diminta di bawah proses jalur cepat- sehingga awal pembicaraan yang potensial sekarang melayang ke Agustus.
"(Trump) sedang melihat bagaimana menyelesaikan sesuatu hal tersebut. Dan saya dapat memberitahu Anda bahwa dia ingin mempercepatnya. Itu pendapat saya dan itu pandangan saya. Intinya kita perlu maju dalam kesepakatan ini karena sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi dan geopolitik kita," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News