Mengutip Antara, Kamis, 8 Agustus 2019, patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September jatuh USD2,54 menjadi USD51,09 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot USD2,71 menjadi USD56,23 per barel di London ICE Futures Exchange. Selama pekan yang berakhir 2 Agustus, persediaan minyak mentah komersial AS naik 2,4 juta barel dari minggu sebelumnya, lapor Badan Informasi Energi AS (EIA).
Dengan 438,9 juta barel, persediaan minyak mentah AS berada sekitar dua persen di atas rata-rata lima tahun untuk tahun ini. Lebih khusus lagi, impor minyak mentah AS rata-rata 7,1 juta barel per hari (bph) pekan lalu, menandai kenaikan 485 ribu barel per hari dari minggu sebelumnya.
Investor juga terus mengawasi ketegangan yang sedang berlangsung antara Iran dan Amerika Serikat, yang telah mengurangi sentimen investor dan memicu kekhawatiran atas melemahnya permintaan energi global.
Sebuah surat dari Iran, yang meminta PBB untuk menekan balik terhadap sanksi-sanksi baru AS, sedang diedarkan ke Dewan Keamanan, seorang juru bicara PBB mengatakan. Dia menambahkan kepala PBB menyerukan kepada semua pihak untuk menghindari tindakan yang akan meningkatkan situasi yang sudah sangat tegang.
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average, sebut Xinhua, turun 22,45 poin atau 0,09 persen, menjadi 26.007,07 poin. Indeks S&P 500 naik 2,21 poin atau 0,08 persen, menjadi 2.883,98 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 29,56 poin atau 0,38 persen menjadi 7.862,83 poin.
Pasar ekuitas jatuh pada perdagangan Rabu 6 Agustus tak lama setelah bel pembukaan, dengan Dow menukik hampir 600 poin. Ketiga indeks utama memangkas kerugian di sesi sore dengan S&P 500 dan Nasdaq mengakhiri hari di wilayah hijau.
Sebanyak lima dari 11 sektor utama S&P 500 melemah dengan sektor keuangan dan energi masing-masing turun 1,21 persen dan 0,76 persen, dua penghambat teratas. Sementara itu, sektor material dan bahan pokok konsumen naik 1,32 persen dan 1,16 persen, memimpin kenaikan.
Investor tetap khawatir bahwa ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dapat meningkat dan memengaruhi ekonomi global yang sudah melambat.Presiden AS Donald Trump mencuit pada Kamis 1 Agustus bahwa ia akan menempatkan tarif tambahan 10 persen pada sisa USD300 miliar impor dari Tiongkok mulai 1 September 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News