Ilustrasi (AFP PHOTO/SHAUN CURRY)
Ilustrasi (AFP PHOTO/SHAUN CURRY)

Indeks FTSE-100 Berakhir Melemah 0,73%

Antara • 25 Juli 2019 09:45
London: Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London melemah 0,73 persen atau 55,40 poin menjadi 7.501,46 poin.
 
Mengutip Antara, Kamis, 25 Juli 2019, Rio Tinto, perusahaan pertambangan dan logam, menjadi pemain berkinerja terburuk di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya jatuh 4,60 persen. Diikuti saham jasa keuangan multinasional Inggris Standard Chartered yang turun 4,51 persen, serta perusahaan sumber daya global BHP Group turun 4,00 persen.
 
Sementara itu, ITV, sebuah perusahaan media Inggris, melonjak 6,59 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar dari saham-saham unggulan. Disusul oleh saham perusahaan penerbitan multinasional Informa dan perusahaan pengembang perumahan terbesar di Inggris Taylor Wimpey, yang masing-masing meningkat sebesar 6,53 persen dan 3,86 persen.

Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average turun 79,22 poin atau 0,29 persen menjadi 27.269,97 poin. Indeks S&P 500 naik 14,09 poin atau 0,47 persen menjadi 3.019,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 70,10 poin atau 0,85 persen menjadi 8.321,50 poin.
 
Texas Instruments Inc melonjak 7,4 persen setelah perusahaan mengisyaratkan bahwa perlambatan global dalam permintaan microchip tidak akan selamanya dikhawatirkan, memperkuat Philadelphia Semiconductor Index atau Indeks SOX naik 3,1 persen ke rekor tertinggi.
 
"Investor semikonduktor melihat masa lalu sekarang dan mengatakan bahwa mungkin pada paruh kedua tahun ini, kekhawatiran ekonomi akan mulai sedikit berkurang," kata Ahli Strategi Investasi Robert W Baird Willie Delwiche, di Milwaukee.
 
Namun, Caterpillar Inc yang sensitif terhadap perdagangan jatuh 4,5 persen setelah labanya mengecewakan karena penjualan yang lemah di Tiongkok serta biaya produksi dan restrukturisasi yang lebih tinggi. Boeing Co turun 3,1 persen setelah pembuat pesawat terbesar dunia itu membukukan kerugian kuartalan terbesar yang pernah ada.
 
Hal itu akibat larangan terbang tahun ini dari 737 MAX terlaris setelah dua kecelakaan mematikan. Laporan suram kedua perusahaan itu membuat Dow Jones Industrial Average berada di wilayah negatif. Dua minggu memasuki musim laporan laba dengan ekspektasi investor bisu, sekitar 77 persen dari 138 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangannya.
 
Sejauh ini, laporan kinerja keuangan tersebut telah melampaui estimasi laba, menurut data Refinitiv. Namun, laba per saham keseluruhan, sekarang diperkirakan turun 0,1 persen, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya kenaikan sekitar satu persen.
 
Wall Street telah mencapai tingkat rekor pada Juli karena spekulasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga minggu depan untuk melawan dampak dari perang perdagangan AS-Tiongkok yang berkepanjangan terhadap pertumbuhan ekonomi. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level tertinggi mereka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan