Namun, jangan bertaruh bahwa ECB akan melakukannya. Pasalnya, ECB masih melihat lanskap ekonomi dan politik sangat tidak pasti di waktu mendatang dan jauh dari janji kampanye mengenai meningkatkan inflasi dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Mengutip Reuters, Jumat 6 Januari, harga konsumen, ukuran utama kesehatan ekonomi, mengalami kenaikan sebanyak 1,1 persen di zona euro pada bulan lalu atau hampir dua kali lebih cepat pada November dan berada pada kecepatan tertinggi untuk lebih dari tiga tahun. Tentu ada harapan agar kondisi ekonomi bisa lebih baik lagi di waktu mendatang.
Indeks komposit manajer pembelian untuk Perancis, Jerman, dan zona euro secara keseluruhan datang lebih tinggi sesuai dengan hasil survei yang diselenggarakan oleh Reuters, Kondisi itu berarti lebih baik dari perkiraan ekspansi bisnis.
Ini juga bisa diartikan bahwa pembacaan ECB merupakan bukti kebijakan moneter yang longgar akhirnya bisa mengarahkan inflasi sesuai target yang hampir dua persen. Adapun kenaikan inflasi sebagiannya merupakan hasil dari stabilisasi harga minyak.
Sebelumnya, ECB memangkas kembali pembelian aset dalam sebuah langkah mengejutkan. Akan tetapi, ECB berjanji tetap memberikan stimulus untuk membantu pemulihan yang sekarang ini masih rapuh.
Dengan masih adanya tanda-tanda rebound berkelanjutan atas inflasi yang mendasari dan tingginya risiko politik dari pemilihan di empat dari lima negara terbesar zona euro, ECB berjanji untuk menjaga biaya pinjaman lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, bahkan akan ada pemesanan untuk menaikkan kembali pembelian.
Meski ada pemotongan volume pembelian aset bulanan menunjukkan konsesi kepada negara-negara konservatif seperti Jerman dan Belanda, namun pemesanan yang mendasari dipandang sebagai dovish untuk negara-negara di pinggiran dan dorongan untuk pasar keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News