Yen dan Franc Swiss mengalami peguatan terhadap dolar AS (USD) pada perdagangan Selasa, 7 Januari 2019. Yen menguat ke level tertinggi selama tiga bulan terakhir di posisi 107,75. Franc Swiss naik dua persen menjadi 0,9701 franc per USD.
"Pasar masih mencerna situasi Iran," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA New York seperti dilansir CNBC International, Selasa, 7 Januari 2019.
Banyak investor memandang USD sebagai aset safe haven mengingat sebagian besar bank sentral menyimpannya sebagai mata uang cadangan utama dan sebagian besar perusahaan global berdagang menggunakan dolar. Pengukur volatilitas bergantung pada euro dan dolar selaku mata uang yang paling diperdagangkan dan relaif stabil.
"Iran hampir pasti akan merespons dalam beberapa skala dan ruang lingkup," kata Lee Hardman, analis mata uang di MUFG.
Sebab itu, pelaku pasar kemungkinan akan tetap gelisah sampai ada kejelasan bagaimana ketegangan geopolitik antara AS dan Iran berlanjut. Hardman menambahkan ketegangan geopolitik dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi global, terutama jika harga minyak naik.
Di tempat lain, poundsterling Inggris diperdagangkan naik 0,6 persen ketika anggota parlemen Inggris akan berkumpul kembali untuk membahas kesepakatan Brexit yang disepakati Perdana Menteri Boris Johnson dengan Brussels.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News