Mengutip CNBC, Sabtu, 17 Agustus 2019, selain bank sentral Tiongkok, Riksbank Swedia adalah bank sentral lain yang juga merancang ide itu. Wakil Direktur Departemen Pembayaran People's Bank of China Mu Changchun mengatakan mata uang virtual PBoC hampir siap untuk dirilis. Komentar Mu juga dilaporkan oleh Bloomberg.
Menurut laporan, bank sentral Tiongkok akan meluncurkan token digitalnya melalui sistem dua tingkat, dengan PBoC dan bank komersial adalah penerbit yang sah. PBoC mengatakan tidak akan bergantung pada blockchain secara eksklusif, dan sebagai gantinya akan mempertahankan sikap yang lebih netral pada teknologi yang diputuskan untuk digunakan.
Blockchain, atau dikenal sebagai teknologi ledger terdistribusi, adalah kerangka kerja yang menopang cryptocurrency seperti bitcoin. "Secara pribadi, saya masih berjuang untuk memahami keuntungan dari mata uang digital atas sistem saat ini," kata Analis Pasar Senior eToro Mati Greenspan, dalam sebuah catatan.
"Sesuatu memberitahu saya bahwa ini adalah 'hewan yang sama sekali berbeda' dari apa yang kita kenal sebagai cryptocurrency," tambahnya.
Berita itu muncul ketika bank sentral global mengambil pandangan skeptis pada rencana Facebook untuk membuat mata uang digital bersama dengan konsorsium perusahaan besar termasuk Visa dan Uber. Libra, mata uang yang tidak luput dari perhatian PBoC, harus berada di bawah pengawasan bank sentral.
Maka dari itu, lantaran terus didera beragam protes dan keraguan mengenai Libra, kini Facebook dikabarkan ragu bahwa calon bisnis barunya bisa diluncurkan. Padahal Libra direncanakan rilis pada 2020.
Kabar ini beredar dari bocoran dokumen laporan finansial kuartal terbaru Facebook. Laporan tersebut juga dibagikan kepada investor Facebook, terutama yang berinvestasi di Libra. Menariknya, Facebook justru memberikan peringatan kepada investor bahwa Libra mungkin dihentikan.
Dikutip dari Coindesk, Facebook dalam laporannya menyatakan bahwa Libra mendapatkan banyak tantangan regulasi, terutama dari negara asalnya sendiri yaitu Amerika Serikat. Facebook hanya menuliskan Libra mungkin tidak akan tersedia pada waktu yang direncanakan.
"Hukum atau regulasi serta investigasi yang berkaitan dengannya mungkin akan memperlambat atau menunda peluncuran mata uang Libra. Begitu juga dengan pengembangan produk dan layanan kami, termasuk meningkatkan biaya operasional, serta bakal membutuhkan waktu pengelolaan dan perhatian besar dengan kata lain bisa menggangu bisnis kami," tulis Facebook.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News