Penasihat ekonomi utama Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa bank sentral AS harus segera menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin. Komentarnya mengikuti sikap yang sama oleh sesama rekannya di Heritage Foundation, Stephen Moore, di mana Presiden AS Donald Trump mengatakan dia berniat untuk mencalonkannya di the Fed.
Mengutip CNBC, Rabu, 3 April 2019, komentar mereka datang setelah keputusan terbaru the Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan. Keputusan tidak berubahnya suku bunga karena memotong perkiraan bank sentral untuk ekspansi ekonomi AS dan inflasi. Bank sentral juga memperingatkan perlambatan pertumbuhan di Eropa dan Tiongkok.
Sementara itu, Zandi mengatakan perekonomian AS memang tumbuh melambat dan data ekonomi tidak menyarankan perlunya memangkas suku bunga. Dalam konteks ini, the Fed perlu bijaksana dalam melihat perubahan suku bunga karena bisa berimbas terhadap pasar saham dan ekonomi AS secara keseluruhan.
"Saya tidak yakin mengapa the Fed perlu beralih ke mode panik di sini," katanya, seraya menunjuk ke data terbaru yang menunjukkan ekonomi AS masih sehat, di mana tingkat pengangguran mendekati level terendah 50 tahun, pertumbuhan upah kuat, dan inflasi beringsut lebih dekat ke target Fed sebesar dua persen.
Zandi menjelaskan menurunkan suku bunga acuan dalam kondisi seperti ini akan menjadi kontra-produktif, karena langkah tersebut dapat memperburuk keadaan dan mendorong utang kian menumpuk di perekonomian. Meningkatnya utang di AS adalah risiko yang ditandai Zandi pada tahun lalu.
"Pinjaman berlebihan di antara perusahaan akan menjadi masalah dan bisa membuat ekonomi mengalami resesi," tukasnya.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mengungkapan jumlah klaim pengangguran di AS turun pada pekan lalu. Dalam pekan yang berakhir 23 Maret, jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran AS turun 5.000 menjadi 211 ribu dari angka revisi minggu sebelumnya.
"Level minggu sebelumnya direvisi turun 5.000 dari 221 ribu menjadi 216 ribu," kata Departemen Tenaga Kerja AS.
Laporan Departemen Tenaga Kerja juga menunjukkan bahwa rata-rata klaim awal empat minggu, sebuah metode untuk menghilangkan volatilitas data, turun 3.250 menjadi 217.250 minggu lalu. Sementara rata-rata minggu sebelumnya direvisi turun dari 225 ribu menjadi 220.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News