Menurut dia, perdagangan yang melalui pihak ketiga ini disebabkan oleh beberapa pertimbangan, salah satunya adalah kendala infrastruktur yang dapat membuat biaya distribusi logistik menjadi lebih mahal. Maka itu, dengan Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang ke-60, diharapkan perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara Afrika bisa dilakukan secara langsung.
"Kita lakukan pertemuan bilateral agar bisa langsung dan mereka menyampaikan untuk (melakukan perdagangan) langsung, jangan melalui pihak ketiga. Kan (melalui pihak ketiga) ada biaya tambahan sehingga harganya tak bisa bersaing," ujar Saleh, ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/4/2015).
Upaya pemerintah hingga kini pun masih sebatas pada pembicaraan dan koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait. Meskipun begitu, pemerintah terus mendorong agar kementerian terkait dapat menggalakkan perdagangan Indonesia ke Afrika dilakukan secara langsung tanpa perantara.
"Kita berbicara kepada kementerian terkait, itu harusnya bisa. Sebulan yang lalu kami sempat bertemu dengan dubes negara-negara Afrika agar perdagangan Indonesia ke Afrika dilakukan secara langsung tanpa melalui negara perantara dan pihak ketiga. Kami sedang menugaskan dirjen kami untuk penjajakan tersebut," pungkas Saleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
