Ilustrasi (AFP PHOTO/Daniel LEAL-OLIVAS)
Ilustrasi (AFP PHOTO/Daniel LEAL-OLIVAS)

Proteksionisme AS Buat Pasokan Baja Eropa Naik Tajam

Angga Bratadharma • 08 Mei 2018 11:24
Berlin: Federasi Industri Baja Jerman memperingatkan tarif baru yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada impor baja internasional telah menyebabkan kenaikan tajam dalam pasokan komoditas di pasar Eropa. Hal semacam ini tentu memberikan efek terhadap tertekannya harga baja internasional.
 
Mengutip CNBC, Selasa, 8 Mei 2018, Presiden Federasi Industri Baja Jerman Hans Juergen Kerkhoff mengatakan kepada surat kabar Neue Osnabruecker Zeitung bahwa bulan-bulan pertama di 2018 telah disaksikan adanya lonjakan ekspor baja dari negara-negara seperti Rusia dan Turki ke Eropa. Kondisi itu membuat pasokan baja di Eropa naik signifikan.
 
Kerkhoff mendesak Uni Eropa (UE) untuk mengambil tindakan pengimbang terhadap efek riak negatif doktrin America First milik Trump. Meski Washington secara sementara memperpanjang pengecualian pengenaan tarif baja kepada UE, tetapi tetap terdapat tantangan komersial yang menarik perhatian akibat langkah proteksionisme yang diambil AS.

Perwakilan Komisi Eropa saat ini sedang bernegosiasi dengan pejabat perdagangan AS dalam upaya untuk mendapatkan pengecualian permanen untuk blok dari tarif baja dan aluminium. Adapun langkah yang diambil Presiden AS Donald Trump memberikan tekanan terhadap kinerja perdagangan dan ekonomi dunia.
 

 
Sementara itu, Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier menyatakan keprihatinannya terkait konflik perdagangan yang dilepaskan oleh Trump yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada hubungan diplomatik tradisional antara Berlin dan Washington. Hal ini tentu sangat disayangkan dan diharapkan bisa segera dikaji kembali oleh AS.
 
Steinmeier menambahkan perubahan substansial telah terjadi akibat proteksionisme dan masyarakat Eropa dan AS semakin tercerai berai. Ia melihat Pemerintah AS tidak lagi melihat dirinya sebagai milik komunitas bangsa-bangsa yang bekerja sama dan berbagi nilai.
 
Diplomasi twitter yang kadang-kadang menjengkelkan dari Trump, lanjutnya, hanya masalah yang relatif kecil dibandingkan dengan penolakan Washington untuk merangkul multilateralisme dalam mengatasi tantangan ekonomi dan politik dalam konteks ini.
 
Namun demikian, Steinmeier menekankan bahwa Jerman tetap berkomitmen pada visi tata kelola global di mana negara-negara bekerja sama secara konstruktif, bukannya memaksakan kehendak mereka melalui kekerasan. Bahkan, dia menegaskan, Berlin akan terus membela perjanjian nuklir Iran yang dipertanyakan oleh Trump.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan