Mengutip Antara, Kamis, 10 Oktober 2019, London Stock Exchange Group, sebuah perusahaan bursa efek dan informasi keuangan berbasis di Inggris, melonjak 3,25 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan Hargreaves serta Anglo American, perusahaan pertambangan multinasional Inggris berbasis di Johannesburg, yang masing-masing meningkat 2,54 persen dan 1,85 persen.
Sementara itu, Rightmove, perusahaan portal real estat daring berbasis di Inggris, mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 3,50 persen.
Disusul oleh sahan Fresnillo, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko, yang merosot 2,82 persen, serta Halma, kelompok perusahaan teknologi yang membuat produk untuk deteksi bahaya dan perlindungan jiwa, turun 2,28 persen.
Sementara itu, saham-saham Amerika Serikat melonjak pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Penguatan dapat terjadi karena investor meneliti risalah Federal Reserve yang baru dirilis dan adanya harapan terkait pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 181,97 poin atau 0,70 persen menjadi 26.346,01. Sedangkan S&P 500 naik sebanyak 26,34 poin atau 0,91 persen menjadi 2.919,40. Sementara indeks Komposit Nasdaq meningkat 79,96 poin atau 1,02 persen menjadi 7.903,74.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan optimistis sepanjang sesi, dengan teknologi naik sebanyak 1,45 persen pada penutupan, melampaui sektor lainnya. Sedangkan Federal Reserve pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) merilis risalah dari pertemuan kebijakan September.
"Risalah FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) September memperkuat kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan tiga minggu dari sekarang," kata Kepala Ekonom FTN Financial Chris Low, seraya menambahkan risalah menunjukkan peningkatan kekhawatiran tentang prospek ekonomi AS dan situasi internasional di antara para peserta FOMC.
Di data lainnya, Departemen Tenaga Kerja mengatakan lowongan pekerjaan AS, ukuran permintaan tenaga kerja, merosot menjadi 7,05 juta pada Agustus dari 7,17 juta pada bulan sebelumnya, menandai level terendah sejak Maret 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News