Ilustrasi (AFP PHOTO/Tolga AKMEN)
Ilustrasi (AFP PHOTO/Tolga AKMEN)

Bursa Saham Inggris Berakhir Melemah

Antara • 28 Agustus 2019 09:44
London: Bursa saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London melemah 0,08 persen atau 5,40 poin, menjadi 7.089,58 poin. Ketidakpastian Brexit masih menghantui pergerakan bursa saham Inggris untuk berada di zona hijau.
 
Mengutip Antara, Rabu, 28 Agustus 2019, kelompok perusahaan tembakau British American Tobacco mencatat kerugian paling besar di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya jatuh 4,36 persen. Diikuti perusahaan jasa pemesanan dan pengiriman makanan daring Just Eat, turun 2,10 persen, serta distributor produk pipa Ferguson turun 1,67 persen.
 
Sementara itu, perusahaan penyedia layanan kesehatan swasta NMC Health melonjak 6,54 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar dari saham-saham unggulan. Diikuti saham perusahaan investasi Standard Life Aberdeen serta perusahaan pengembangan dan investasi properti di Inggris British Land, yang masing-masing meningkat 4,15 persen dan 4,11 persen.

Di sisi lain, saham-saham di Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Pelemahan itu terjadi karena pasar saham diguncang oleh kekhawatiran baru atas potensi resesi dan investor mencerna data kepercayaan konsumen terbaru yang suram.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 120,93 poin atau 0,47 persen menjadi 25.777,90 poin. Indeks S&P 500 berkurang 9,22 poin atau 0,32 persen menjadi 2.869,16 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 26,79 poin atau 0,34 persen menjadi 7.826,95 poin.
 
Lebih setengahnya dari 30 saham-saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kerugian di sekitar bel penutupan, dengan saham UnitedHealth Group turun lebih dari 3,53 persen, memimpin kerugian.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor keuangan turun 0,7 persen, memimpin kemerosotan secara sektoral. Saham JM Smucker anjlok hampir 8,2 persen, setelah produsen makanan AS itu melaporkan laba yang lebih buruk dari perkiraan untuk kuartal kedua.
 
Imbal hasil surat utang Pemerintah AS jangka panjang mundur tajam pada Selasa 27 Agustus. Selisih antara suku bunga obligasi pemerintah 10 tahun yang dijadikan acuan dan imbal hasil obligasi dua tahun menimbulkan kurva hasil terbalik yang mengkhawatirkan, secara luas dianggap sebagai prekursor dari resesi masa depan.
 
Di sisi ekonomi, Indeks Keyakinan Konsumen The Conference Board jatuh ke 135,1, dari rebound Juli di 135,8, kata kelompok riset bisnis AS itu. "Penilaian konsumen terhadap kondisi saat ini semakin meningkat. Harapan mendingin secara moderat, tetapi secara keseluruhan tetap kuat," kata Direktur Senior Indikator Ekonomi The Conference Board Lynn Franco.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan