Ilustrasi (FOTO: AFP)
Ilustrasi (FOTO: AFP)

Indeks FTSE-100 Inggris Melonjak 1,02%

Antara • 20 Agustus 2019 09:46
London: Saham-saham Inggris menguat pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London berakhir 1,02 persen atau 72,50 poin lebih tinggi, menjadi 7.189,65 poin. Sejauh ini, Inggris masih berkutat dengan Brexit yang diharapkan tidak memberi efek negatif.
 
Mengutip Antara, Selasa, 20 Agustus 2019, Ocado Group, perusahaan supermarket daring khusus terbesar di dunia, melonjak 4,60 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar di antara saham-saham unggulan.
 
Diikuti oleh saham perusahaan perjalanan dan pariwisata Inggris-Jerman yang berkantor pusat di Hannover TUI, serta perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Inggris-Swiss Glencore, yang masing-masing meningkat sebesar 4,10 persen dan 3,81 persen.

Sementara itu, Fresnillo, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia yang berbasis di Meksiko, mengalami kerugian paling besar di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya kehilangan 1,75 persen.
 
Disusul oleh saham Prudential, perusahaan asuransi jiwa dan jasa keuangan multinasional Inggris, yang berkurang 1,17 persen, serta Sage Group, sebuah perusahaan perangkat lunak multinasional Inggris, turun 0,49 persen.
 
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average naik 249,78 poin atau 0,96 persen menjadi 26.135,79 poin. Indeks S&P 500 bertambah 34,97 poin atau 1,21 persen menjadi 2.923,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 106,82 poin atau 1,35 persen, menjadi 8.002,81 poin.
 
Indeks acuan S&P 500 memulihkan sebagian besar kerugiannya setelah inversi singkat kurva imbal hasil antara surat utang Pemerintah AS dua tahun dan 10 tahun pada Rabu 14 Agustus yang biasanya dipandang sebagai indikator resesi dalam dua tahun ke depan. Setelah jatuh hampir tiga persen pada hari yang sama, S&P 500 telah meningkat selama tiga sesi terakhir.
 
Bank sentral Tiongkok meluncurkan reformasi suku bunga utama pada Sabtu 17 Agustus untuk membantu mengarahkan biaya pinjaman lebih rendah bagi perusahaan. Pada Minggu 18 Agustus, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menyatakan bahwa Berlin dapat menyediakan hingga 50 miliar euro (USD55 miliar) pengeluaran tambahan.
 
"Itu adalah cerita positif, dan itu mendorong lingkungan berisiko yang telah bertahan sepanjang hari. Investor senang melihat bahwa negara-negara mengakui risiko di luar sana," kata Kepala Strategi Pasar JonesTrading Michael O'Rourke, di Greenwich, Connecticut.
 
Saham-saham juga menerima dorongan karena Washington memperpanjang penangguhan hukuman 90 hari untuk Huawei Technologies Tiongkok yang masuk daftar hitam oleh Pemerintah AS pada Mei, dapat membeli komponen dari perusahaan AS untuk memasok pelanggan yang sudah ada.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan