Navarro, merupakan Direktur Dewan Perdagangan Nasional Gedung Putih baru, menggambarkan defisit perdagangan kronis sebagai sebuah ancaman terhadap keamanan nasional. Ia menegaskan, Pemerintahan Trump akan berusaha untuk 'merebut kembali' rantai pasokan dari suku cadang yang telah pindah ke luar negeri.
Navarro mengungkapkan bahwa Jerman telah terlalu lama menggunakan argumen bahwa Uni Eropa mendikte kebijakan perdagangan dan itu tidak mengawasi pergerakan nilai euro. Tentu kondisi seperti itu perlu diperbaiki agar memberi efek positif bagi gerak perdagangan dunia sekarang ini.
"Saya berpikir akan berguna untuk berdiskusi secara jujur ??dengan Jerman tentang cara-cara yang mungkin kita dapatkan bahwa defisit berkurang di luar batas dan pembatasan yang mereka klaim," kata Navarro, seperti dikutip dari Reuters, Rabu 8 Maret 2017.
Kendati demikian, kata Navarro, Pemerintahan AS terus berupaya untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat kualitas di masa-masa mendatang. Kondisi itu penting mengingat Presiden AS Donald Trump bersiap mengimplementasikan sejumlah kebijakannya.
"Tapi itu masalah serius. Jerman adalah salah satu negara dengan defisit perdagangan AS yang paling sulit yang kita akan harus berurusan dengannya. Dan kami berpikir panjang dan keras tentang itu," tegasnya.
Trump telah mengatakan selama kampanye Pilpres bahwa ia akan menyatakan Tiongkok sebagai manipulator mata uang pada hari pertama bekerja di Gedung Putih, sebuah langkah yang akan membutuhkan tuntutan dari pemerintah untuk negosiasi dengan Beijing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News