"Dalam lima tahun ke depan kita akan mencapai target inflasi dua persen," kata Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda, seperti dikutip dari CNBC, Selasa, 24 April 2018. Begitu level tersebut tercapai, BoJ akan mulai mendiskusikan bagaimana menormalkan secara bertahap kondisi moneter.
Kuroda memulai periode lima tahun yang kedua di tahun ini. Dia telah menerapkan kebijakan stimulus besar-besaran dengan memotong suku bunga acuan bank sentral menjadi negatif, mempertahankan imbal hasil obligasi 10 tahun Pemerintah Jepang mendekati nol persen dalam upaya mengendalikan kurva imbal hasil dan meningkatkan pembelian aset.
Namun sayangnya tingkat inflasi tetap rendah hingga sekarang. Jepang melaporkan indeks harga konsumennya, tidak termasuk makanan segar dan energi, naik setengah persen dalam 12 bulan hingga Maret.
"Untuk mencapai target inflasi dua persen kami, saya pikir Bank of Japan harus melanjutkan kebijakan moneter akomodatif yang sangat kuat untuk beberapa waktu," ungkap Kuroda.
Upaya Jepang untuk meningkatkan ekonomi nasional yang lamban datang di tengah pertumbuhan yang stabil di seluruh dunia. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi global akan meningkat 3,9 persen tahun ini dan tahun depan.
Kuroda setuju dengan pandangan positif bahwa perekonomian dunia terus tumbuh pada kecepatan yang relatif tinggi. Tetapi proteksionisme, pengetatan kebijakan moneter yang cepat dan tidak terduga di beberapa negara, dan ketegangan geopolitik di Korea Utara dan Timur Tengah menimbulkan potensi risiko.
Pemilihan Presiden Donald Trump di AS dan ketegangan politik di Eropa dalam dua tahun terakhir menandai desakan kembali melawan globalisasi, yang menurut beberapa orang telah memperparah masalah seperti ketimpangan pendapatan.
Khususnya ketika Trump menarik AS dari perjanjian Kemitraan Trans Pasifik 12 negara pada hari pertama bekerjanya sebagai Presiden AS. Posisi pemerintahan tetap sama, meskipun ada beberapa pembicaraan dalam beberapa minggu terakhir bahwa Trump mempertimbangkan kembali kesepakatan itu.
Kuroda menegaskan Jepang masih mendukung TPP dan berharap AS akan bergabung kembali. TPP menjadi penting dalam rangka mendukung pertumbuhan perdagangan dunia. "Saya pikir itu masih menjadi prioritas Pemerintah Jepang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id