"Ini bukan quid pro quo," kata Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross kepada televisi CNBC, dalam sebuah wawancara, menggunakan frasa Latin yang berarti bantuan dipertukarkan dengan bantuan, seperti dikutip dari Antara, di Washington, Kamis, 15 Agustus 2019.
Trump pada Selasa 13 Agustus membatalkan batas waktu 1 September untuk pemberlakuan tarif pada ribuan impor Tiongkok, termasuk produk teknologi, pakaian dan alas kaki. Pejabat AS dan Tiongkok juga mengumumkan diskusi perdagangan baru.
Kedua perkembangan itu menarik perhatian pasar saham saat dua ekonomi terbesar dunia memasuki tahun kedua dari perselisihan perdagangan mereka. Penundaan tarif Trump bertepatan dengan kekhawatiran resesi di pasar AS yang mengirim saham-saham ke kerugian satu hari terbesar mereka sejak Oktober.
Kurva imbal hasil surat utang Pemerintah AS terbalik untuk pertama kalinya sejak 2007 -sinyal kemungkinan resesi- setelah pertumbuhan produksi industri Tiongkok mencapai level terendah 17 tahun pada Juli dan Jerman melaporkan kontraksi kuartal kedua dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan keputusan untuk menunda tarif tambahan dibuat untuk membatasi rasa sakit pada perusahaan-perusahaan AS, yang sudah memiliki kontrak membeli barang-barang Tiongkok guna musim penjualan liburan dan tidak memiliki cara lain menghindari biaya kepada konsumen.
Chad Bown, seorang ekonom perdagangan dan rekan senior di Peterson Institute for International Economics, mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa tidak ada kabar baik dalam pengumuman tarif.
"Satu-satunya hiburan kecil datang dalam waktu mereka. Dengan menunda dua putaran berikutnya sampai lonjakan impor telah tiba untuk persediaan musim belanja liburan sekolah dan musim dingin tahun ini, Presiden Trump mungkin akan datang, meskipun terlambat, ke bukti ekonomi tentang biaya perang perdagangannya," tulis Bown.
Sedangkan Navarro menolak untuk mengatakan apa yang ingin dicapai oleh negosiator AS dalam pembicaraan dengan pejabat Tiongkok sebelum tarif diberlakukan. Pembicaraan melalui saluran telepon lainnya dijadwalkan antara kedua belah pihak akhir bulan ini.
"Negosiasi ini akan terjadi secara tertutup Orang-orang hanya perlu bersabar," pungkas Navarro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News