Ilustrasi (MI/ARYA MANGGALA)
Ilustrasi (MI/ARYA MANGGALA)

Gerak Dolar AS Menguat Terbatas

Antara • 29 Agustus 2019 09:34
New York: Kurs dolar Amerika Serikat (USD) sedikit menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), tetapi pergerakannya kecil dan terbatas. Karena inversi yang semakin dalam dari kurva imbal hasil AS memicu kecemasan investor tentang resesi hanya beberapa hari sebelum tarif balasan AS dan Tiongkok akan mulai berlaku.
 
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor dua tahun naik lebih tinggi di atas imbal hasil 10-tahun ke selisih serendah minus 6,5 basis poin. Selisih, yang menandakan resesi ketika jatuh di bawah nol, terakhir minus 3,7 basis poin. Investor khawatir perang perdagangan AS-Tiongkok menyebabkan dunia mengalami perlambatan ekonomi.
 
Mengutip Antara, Kamis, 29 Agustus 2019, Kantor Perwakilan Dagang AS pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) menegaskan kembali rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif tambahan lima persen pada daftar impor Tiongkok senilai USD300 miliar mulai 1 September dan 15 Desember.

Mata uang safe-haven seperti yen berdiri di 106,07 per dolar atau 0,32 persen lebih lemah pada hari itu. Tetapi tetap dekat dengan tertinggi dua setengah tahun di 104,44 yang dicapai pada Senin, 26 Agustus.
 
"Sebagian besar penurunan dolar/yen sejak pekan lalu adalah karena investor menjadi lebih menghindari risiko, kata Ahli Strategi Mata Uang RBC Capital Markets Adam Cole. Namun, penawaran dolar pada Rabu waktu setempat tidak mungkin merupakan hasil dari langkah penghindaran risiko (risk-off).
 
“Kami terus percaya bahwa setiap pembalikan dalam tindakan harga risk-off baru-baru ini kemungkinan menjadi kesempatan untuk keluar dari posisi buy dalam aset-aset berisiko dan menambah eksposur perdagangan defensif dari tingkat yang lebih menarik. Karena itu kami berhati-hati," tulis analis di Credit Suisse.
 
Indeks USD, yang mengukur mata uang AS terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, naik 0,25 persen menjadi 98,248. Yuan Tiongkok sedikit lebih rendah ke 7,169 terhadap dolar AS di pasar luar negeri, tidak jauh dari rekor terendah 7,186 yang disentuh pada Senin 26 Agustus.
 
Di tempat lain, sterling merosot sebanyak satu persen terhadap euro dan dolar AS karena langkah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membatasi peluang parlemen untuk menggagalkan rencana Brexit-nya. Perdana menteri secara resmi akan membuka parlemen pada 14 Oktober, secara efektif menutup Westminster selama sekitar satu bulan pada September.
 
Kondisi itu mengartikan mengurangi waktu dengan anggota parlemen dapat mencoba untuk memblokir Brexit tanpa kesepakatan. Poundsterling terakhir turun 0,62 persen pada 1,2211 dolar AS dan 0,55 persen lebih rendah dibandingkan euro pada 90,70 pence.
 
Euro sedikit melemah terhadap dolar AS, turun 0,12 persen pada 1,1077 dolar AS, sedikit terbantu oleh berita bahwa Gerakan 5-Bintang Italia dan oposisi Partai Demokrat akan mencoba untuk membentuk koalisi, mencegah pemilihan cepat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan