Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun USD10,5 atau 0,90 persen menjadi USD1.161,90 per ounce. Indeks dolar AS naik 0,51 persen menjadi 101,61 pada pukul 19.15 GMT.
Xinhua melansir, Sabtu, 10 Desember, indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Baca: Akhir Pekan, Mata Uang Paman Sam Berjaya
Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh Conference Board yang berbasis di AS, menunjukkan sentimen konsumen meningkat ke tingkat 98,0 selama Desember.
Angka ini berada di atas konsensus dan sejalan dengan tingkat tertinggi dari kisaran ekspektasi. Para analis mencatat pemilu AS sebagai pendiri harapan kebijakan-kebijakan ekonomi baru AS yang menguntungkan bagi bisnis.
Pedagang sedang menunggu minggu berikutnya untuk pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dimulai pada Selasa (13/12), indeks harga produsen, penjualan ritel, produksi industri dan konferensi pers FOMC pada Rabu (14/12), indeks harga konsumen, klaim pengangguran mingguan, dan survei prospek bisnis Fed Philadelphia pada Kamis (15/12), dan laporan housing starts (rumah yang baru dibangun) pada Jumat (16/12).
Sebagian besar fokus pasar tetap pada pertemuan FOMC. Investor percaya Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan Desember. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 menjadi setidaknya 0,75 adalah 97 persen pada pertemuan Desember dan 97 persen untuk pertemuan Februari.
Adapun untuk harga perak untuk pengiriman Maret turun 12,9 sen, atau 0,75 persen, menjadi ditutup ke USD16,967 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD28,8 atau 3,05 persen, menjadi USD915,00 per ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News