Ilustrasi (AFP PHOTO/GREG BAKER)
Ilustrasi (AFP PHOTO/GREG BAKER)

Alibaba: Aktivitas Malam Hari Dukung Konsumsi Tiongkok

Angga Bratadharma • 03 Agustus 2019 13:03
Beijing: Alibaba melaporkan bahwa restoran, mal, dan bioskop telah mengambil tempat paling depan dalam kontribusinya terhadap konsumsi Tiongkok yang kuat. Hal itu terjadi ketika malam hari tiba di musim panas yang memicu aktivitas konsumsi di malam hari kian menggeliat.
 
Mengutip Xinhua, Sabtu, 3 Agustus 2019, menurut data dari Eleme, aplikasi pemesanan take away unggulan Alibaba, sejak Juni pasar layanan pengiriman makanan malam hari telah meluas secara signifikan dan melihat semakin banyak supir melakukan pengiriman take away.
 
Di banyak kota tingkat ketiga dan keempat, jumlah kurir yang sibuk di malam hari tumbuh lebih dari 60 persen secara tahun ke tahun (YoY). Sementara kota-kota lapis kedua melihat pertumbuhan terkuat dalam layanan take out setelah pukul 9 malam.

Alibaba berpandangan aktivitas pengiriman yang sibuk di malam hari dipandang sebagai indikator vitalitas ekonomi. Lebih dari sepertiga kurir masih di jalan dalam jam-jam malam di Shenzhen, Xiamen, dan Foshan. Laporan Alibaba juga menunjukkan perbedaan regional yang nyata.
 
Selain layanan katering, konsumsi layanan budaya di malam hari juga meningkat. Laporan itu mengatakan, kaum muda lebih suka menonton film di malam hari, dengan kota-kota Guangzhou, Shanghai, Shenzhen, Beijing dan Hangzhou memimpin aktivitas.
 
Dalam hal belanja, mal online Alibaba, Taobao, melihat jumlah pembelian terbesar yang dilakukan selama pukul 9 malam sampai jam 10 malam untuk hari itu. Sementara lebih dari 83 persen bisnis di platform layanan lokal Alibaba Koubei masih beroperasi satu jam sebelum tengah malam.
 
Di sisi lain, pemotongan pajak yang dilakukan Pemerintahan Xi Jinping bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Tiongkok, bahkan jika perang perdagangan yang sedang terjadi antara Beijing dengan Washington tidak membaik. Tidak ditampik, perang dagang telah memberikan beban tersendiri bagi masing-masing negara.
 
AS dan Tiongkok telah dikunci dalam pertarungan tarif sejak awal 2018 dan kedua negara telah mengenakan sanksi pada impor satu sama lain. Awal bulan ini, Tiongkok mengatakan pertumbuhan PDB kuartal kedua adalah 6,2 persen atau tingkat kuartalan paling lambat dalam 27 tahun.
 
Meski demikian, Kepala Ekonom Tiongkok International Capital Corporation Liang Hong mengatakan, Pemerintah Tiongkok telah melakukan uoaya yang cukup untuk mendukung perekonomian. Tentu ada harapan agar pertumbuhan ekonomi tidak kembali melambat seiring sejumlah langkah yang sudah dilakukan.
 
"Saya pikir banyak orang lupa bahwa Pemerintah Tiongkok di tahun ini telah meluncurkan pemotongan pajak penghasilan pribadi (dan) banyak pemotongan pajak lainnya," pungkas Hong.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan