Ilustrasi. AFP PHOTO/Tolga AKMEN
Ilustrasi. AFP PHOTO/Tolga AKMEN

Indeks Acuan Saham Inggris Tertekan 0,63%

Antara • 17 September 2019 09:46
London: Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London melemah 0,63 persen atau 46,05 poin, menjadi 7.321,41. Adapun ketidakpastian Brexit masih memberikan beban tersendiri terhadap gerak pasar saham.
 
Mengutip Antara, Selasa, 17 September 2019, Prudential, sebuah perusahaan asuransi jiwa dan jasa keuangan multinasional Inggris, mengalami kerugian terbesar di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 3,46 persen.
 
Disusul oleh saham perusahaan pembuat dan pertambangan baja multinasional yang terintegrasi secara vertikal Evraz, yang harga sahamnya merosot 3,25 persen, serta perusahaan teknik berbasis di Inggris, Rolls-Royce Holdings, turun 3,15 persen

Di sisi lain, BP, perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris, melonjak 4,00 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar di antara saham-saham unggulan. Diikuti oleh saham perusahaan industri jasa telekomunikasi BT Group serta perusahaan minyak dan gas multinasional Royal Dutch Shell PLC, yang masing-masing meningkat 3,38 persen dan 2,12 persen.
 
Sementara itu, saham-saham Amerika Serikat (AS) runtuh pada Senin waktu setempat (Selasa WIB). Pelemahan itu terjadi karena sentimen pasar dipengaruhi oleh serangan drone terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi selama akhir pekan yang memicu ketidakstabilan pasar minyak dunia.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 142,70 poin atau 0,52 persen menjadi 27.076,82. Sedangkan S&P 500 turun sebanyak 9,43 poin atau 0,31 persen menjadi 2.997,96. Indeks Komposit Nasdaq turun 23,17 poin, atau 0,28 persen, menjadi 8.153,54.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor S&P 500 utama berakhir lebih rendah, dengan bahan dan diskresi konsumen masing-masing turun 1,63 persen dan 1,31 persen, memimpin penghambat. Namun saham energi melonjak sebanyak 3,29 persen.
 
Harga minyak naik secara signifikan pada Senin karena serangan akhir pekan di ladang minyak Saudi menyebabkan gangguan produksi minyak di wilayah tersebut, yang juga mengintensifkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
 
Bahkan lonjakan sementara harga minyak dapat mengganggu, terutama pada saat ekonomi global sudah menunjukkan kelemahan dari penyebab lain, catat beberapa ahli. Saham General Motors ditutup turun 4,25 persen di tengah pemogokan setelah negosiasi kontrak antara pembuat mobil dan United Auto Workers mogok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan