Mengutip Antara, Kamis, 4 Juli 2019, indeks USD, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,06 persen menjadi 96,7852 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1278 dari USD1,1290 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2576 dari USD1,2602 di sesi sebelumnya.
Dolar Australia naik menjadi USD0,7034 dibandingkan dengan USD0,6987. Dolar AS dibeli 107,86 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 107,84 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9873 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9859 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3064 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3110 dolar Kanada.
Sektor swasta Amerika Serikat menambah 102 ribu pekerjaan baru dari Mei hingga Juni, perusahaan data penggajian (payroll) Automatic Data Processing melaporkan pada Rabu 3 Juli. Angka itu jauh dari ekspektasi para ekonom terhadap 140 ribu pekerjaan baru yang disurvei oleh Econoday.
Sementara itu, indeks non-manufaktur Amerika Serikat tercatat berada di 55,1 persen pada Juni, lebih rendah dari pembacaan Mei di 56,9 persen, menurut laporan oleh lembaga riset swasta Institute for Supply Management (ISM).
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 179,32 poin atau 0,67 persen menjadi 26.966,00 poin. Indeks S&P 500 bertambah 22,81 poin atau 0,77 persen menjadi 2.995,82 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir 61,14 poin atau 0,75 persen lebih tinggi, menjadi 8.170,23 poin.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor real estat dan konsumen masing-masing naik 1,47 persen dan 1,36 persen, mengungguli sektor-sektor lainnya. Diharapkan kondisi ini bisa bertahan dan penurunan suku bunga AS nantinya bisa memberi efek positif terhadap perekonomian Amerika Serikat.
Sektor swasta Amerika Serikat menambah 102 ribu lapangan pekerjaan dari Mei hingga Juni, data perusahaan penggajian (payroll) Automatic Data Processing melaporkan. Angka itu jauh dari ekspektasi para ekonom terhadap 140 ribu pekerjaan baru yang disurvei oleh Econoday.
"Pertumbuhan pekerjaan telah melambat tajam dalam beberapa bulan terakhir, karena dunia usaha telah menjadi lebih berhati-hati dalam perekrutan mereka," kata Kepala Ekonom Moody's Analytics Mark Zandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News