Mengutip Antara, Rabu, 9 Oktober 2019, London Stock Exchange Group, sebuah perusahaan bursa efek dan informasi keuangan berbasis di London, menderita kerugian terbesar di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya anjlok 5,80 persen.
Diikuti oleh saham Whitbread, perusahaan hotel dan restoran multinasional Inggris, yang jatuh 3,90 persen, serta Flutter Entertainment, perusahaan taruhan olahraga dan permainan, turun 3,50 persen.
Sementara itu, Polymetal International, perusahaan pertambangan logam mulia, melonjak 2,75 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar dari saham-saham unggulan. Disusul saham perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko Fresnillo dan Coca-Cola HBC AG, yang masing-masing meningkat 2,07 persen dan 1,06 persen.
Di sisi lain, saham-saham Amerika Serikat berakhir lebih rendah secara signifikan pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Pelemahan terjadi karena investor mencerna pidato terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan sejumlah data ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 313,98 poin atau 1,19 persen menjadi 26.164,04. Sedangkan S&P 500 turun sebanyak 45,73 poin atau 1,56 persen menjadi 2.893,06. Indeks Komposit Nasdaq turun 132,52 poin atau 1,67 persen menjadi 7.823,78.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan sektor keuangan turun 2,02 persen, kelompok berkinerja terburuk. Sementara Powell mengungkapkan bank sentral Amerika Serikat akan mulai memperluas neraca lagi. Hal itu dikatakan Powell pada pertemuan tahunan National Association for Business Economics.
Adapun kebijakan moneter ke depan, Powell menambahkan, kebijakan tidak pada jalur yang telah ditentukan. "Dan the Fed akan bertindak sewajarnya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan," ucap Powell.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News