Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok Mereda, Kurs Yen Melemah

Antara • 06 September 2019 08:44
New York: Kurs yen jatuh pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena ketegangan global termasuk konflik perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok menunjukkan tanda-tanda mencair. Hal itu memperkuat kepercayaan investor dan mengurangi permintaan untuk mata uang safe-haven.
 
Mengutip Antara, Jumat, 6 September 2019, poundsterling naik ke level tertinggi terhadap USD sejak lebih dari sebulan terakhir di tengah harapan bahwa Brexit tanpa kesepakatan akan dihindari. "Mata uang pendanaan sedang mundur karena dalam penurunan ketegangan secara global," kata Direktur Strategi Pasar Global Cambridge Global Payments Karl Schamotta.
 
Perkembangan yang paling menonjol adalah Tiongkok dan Amerika Serikat pada Kamis, 5 September sepakat untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi pada awal Oktober di Washington. Ini memicu harapan ekonomi terbesar dunia akan bergerak ke arah kesepakatan untuk menyelesaikan perbedaan perdagangan mereka.

Retorika dan saling balas tarif mereka yang panas telah mengguncang investor dan pandangan mereka terhadap ekonomi global sejak musim panas ini. "Itu sangat positif karena telah begitu kacau bagi pasar dalam beberapa bulan terakhir akibat perang perdagangan," kata Minh Trang, pedagang mata uang senior di Silicon Valley Bank di Santa Clara, California.
 
Pada akhir perdagangan AS, dolar naik 0,53 persen pada 106,975 yen, setelah mencapai 107,235 yen yang merupakan level tertinggi sejak akhir Juli. Terhadap euro, yen melemah 0,5 persen pada 118,015 setelah jatuh ke 118,6, menandai terendah tiga minggu versus mata uang tunggal.
 
USD melemah 0,04 persen dibandingkan sekeranjang mata uang karena permintaan safe-haven yang lebih rendah, tetapi kerugiannya dibatasi oleh beberapa berita menggembirakan di pasar tenaga kerja AS dan sektor jasa.
 
Prosesor penggajian ADP mengatakan perusahaan-perusahaan AS mempekerjakan 195 ribu pekerja pada Agustus, melebihi kenaikan 158 ribu pekerja yang diperkirakan oleh para analis. Pedagang dan analis menunggu laporan gaji bulanan pemerintah yang dijadwalkan pada Jumat pukul 8.30 pagi (12.30 GMT) waktu setempat.
 
Sterling melanjutkan reli setelah anggota parlemen Inggris menyetujui undang-undang pada Rabu, 4 September 2019 untuk memperpanjang batas waktu Brexit untuk ketiga kalinya dan menolak mosi Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengadakan pemilihan lebih awal.
 
Pound terakhir diperdagangkan naik 0,60 persen pada 1,2327 dolar AS, bergerak lebih jauh dari level terendah tiga tahun yang dicapai pada Selasa, 3 September. Terhadap euro, sterling menguat 0,57 persen menjadi 89,52 pence setelah menyentuh tertinggi hampir enam minggu di 89,49 pence.
 
Di antara mata uang utama lainnya, corwn Swedia melonjak setelah Riksbank, bank sentral negara itu, mengatakan masih diperkirakan akan mengetatkan kebijakan moneter sekitar pergantian tahun, mengejutkan pasar dan memicu kenaikan besar dalam mata uang yang telah lama menderita.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan