Mengutip CNBC, Sabtu, 6 Juli 2019, pasar saham mulai menguat usai Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping sepakat untuk menunda pengenaan tarif baru pada produk masing-masing. Hal itu terjadi menyusul pertemuan mereka di KTT G-20 di Osaka, Jepang pada akhir pekan lalu.
Trump juga melembutkan pendiriannya pada raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei, dengan mengatakan perusahaan teknologi AS dapat kembali menjual komponen dan perangkat lunak ke Huawei. Saham pembuat cip di Atlantik naik tajam di tengah berita tersebut.
Trump kemudian mengatakan kepada wartawan di Kantor Oval bahwa negosiasi perdagangan, yang telah terhenti pada Mei, telah dimulai kembali. Akan tetapi, Trump mengklaim setiap kesepakatan potensial perlu agak miring untuk menguntungkan Washington.
Terlepas dari itu, Rick Scott tidak percaya akan ada kesepakatan pada akhir perang dagang yang terjadi di antara kedua negara. "Pikirkan ini -mereka mencuri teknologi, mereka menegosiasikan kesepakatan dan kemudian berjalan kembali- maksud saya berapa kali Anda menegosiasikan kesepakatan," kata Scott.
"Mereka mencuri teknologi, mereka tidak akan membuka pasar mereka, mereka militerisasi Laut Cina Selatan, dan mereka terlibat di Venezuela di mana Maduro membunuh warganya sendiri. Jadi saya tidak percaya akan ada kesepakatan. Jelas tidak ada cara untuk memungkinkan Huawei menjual ke pasar AS dari sudut pandang keamanan nasional," tegasnya.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump optimistis kesepakatan perdagangan antara AS dengan Tiongkok tercapai. Bahkan, Trump mengaku senang dengan perkembangan negosiasi dan masih mempertimbangkan apakah mengenakan tarif pada semua impor Tiongkok atau tidak.
Presiden Trump, dalam sebuah wawancara dengan Fox Business, menyatakan sangat senang dengan posisi AS sekarang terkait negosiasi perdagangan bersama Tiongkok. "Kami menerima banyak uang, dan terus terang (itu) bukan hal yang sangat baik bagi Tiongkok, tetapi itu adalah hal yang baik bagi kami," kata Trump.
Adapun Trump terus menekankan pentingnya mendapatkan kesepakatan dengan Tiongkok. Bahkan, Trump mengklaim, pengenaan tarif telah baik untuk ekonomi AS. "Saya melihat tarif berbeda dari banyak orang lain. Pasar kami telah melewati atap. Mereka menginginkan kesepakatan lebih dari saya," pungkas Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News