Penghapusan lima nol dari mata uang bolívar itu telah memulai perubahannya. Di Caracas, ibu kota Venezuela, baik mata uang baru dan lama diterima di pasar dan toko. Dengan aksi ini tagihan bolivar tertinggi sebelumnya 100 ribu sekarang menjadi 1.
Para ekonom mengatakan langkah-langkah ekonomi baru bisa membuat situasi buruk lebih buruk lagi. Orang-orang bergegas ke supermarket dan pom bensin untuk membeli beberapa kebutuhan, sementara beberapa pemilik bisnis akan menutup sebagian usahanya karena kenaikan gaji.
Dalam pantauan orang-orang berbaris untuk mendapatkan mata uang bolívar baru di ATM. Namun penarikan harian terbatas hingga hampir tidak cukup untuk membeli tiga lusin telur. Di toko-toko, pembeli bingung, dengan harga yang ditandai baik dalam mata uang bolívar lama maupun baru.
"Saya hanya harus membayar dan kemudian pulang dan mencari tahu seberapa banyak yang saya habiskan," kata Zoraya Mago, koki berusia 60 tahun, di sebuah supermarket di Caracas timur dikutip dari Washington Post, Rabu, 22 Agustus 2018.
Berdasarkan rencana devaluasi, Maduro mengumumkan bahwa 3.600 bolívar baru sekarang akan sama dengan satu petro, mata uang digital yang dibuatnya pada Februari, lapor pejabat Departemen Keuangan AS telah menyebutnya sebagai scam. Satu petro sama dengan harga satu barel minyak, atau sekitar USD60. Sehingga satu dolar, di bawah rencananya, akan sama dengan sekitar 60 bolívares baru atau 6 juta yang lama.
Itu merupakan devaluasi 90 persen dari nilai tukar resmi sebelumnya. Tapi tingkat itu hanya dapat diakses oleh entitas negara. Akibatnya, devaluasi dimaksudkan untuk membawa nilai tukar resmi lebih dekat ke nilainya di pasar gelap.
Ada tanda-tanda awal bahwa rencana itu gagal menstabilkan ekonomi. Sebelum pengumuman Maduro pada Jumat, misalnya, satu kilo buah persik -atau 2,2 pon- biaya sekitar 1,1 juta bolívares. Pada Selasa, harganya hampir dua kali lipat, melonjak menjadi 2,1 juta bolivares. Tingkat pasar gelap untuk dolar pada hari Jumat kira-kira antara 7 juta dan 8 juta bolívares -angka yang melonjak menjadi sekitar 14 juta bolívares.
Victor Flores, 56, seorang manajer di sebuah mobil di bagian Caracas mengatakan kemungkinan besar harus memecat karyawan untuk terus beroperasi setelah kenaikan gaji yang diamanatkan oleh pemerintah, yang dijadwalkan akan dimulai dalam waktu kurang dari dua minggu.
"Ada banyak kebingungan, dan bagaimana harga naik sangat mengkhawatirkan. Kami takut apa yang akan terjadi pada kami," katanya.
Kelompok bisnis utama negara itu, Fedecamaras, tidak mengambil posisi mogok tetapi mengatakan langkah-langkah baru Maduro tidak masuk akal dan akan berdampak negatif terhadap bisnis yang sudah menderita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id