Reuters melansir, Sabtu, 16 Januari, Tiongkok memiliki investasi awal sebesar USD29,78 miliar dalam AIIB, dari total sebesar USD100 miliar. Kemudian, kembali berinvestasi sebesar USD50 juta.
Presiden Tiongkok Xi Jinping ini mengatakan jika AIIB diharapkan dapat mengubah aturan keuangan tidak tertulis bagi pembangunan global. "Kebutuhan pembiayaan infrastruktur di Asia benar-benar besar," kata Xi, dalam sambutannya di peluncuran AIIB.
Menteri Keuangan Luksemburg Pierre Gramegna mengatakan pembentukan AIIB sebagai bukti lebih lanjut dari keseimbangan ekonomi dunia.
AIIB yang dinilai sukses menempatkan dirinya terpisah dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) ini akan menjadi kemenangan diplomatik bagi Tiongkok, yang menentang perintah keuangan global karena didominasi oleh Amerika Serikat (AS) dan tidak cukup mewakili negara-negara berkembang.
Selain itu, AIIB akan membutuhkan proyek secara transparan dan memiliki hukum, serta melindungi kepentingan sosial dan lingkungan, tetapi tidak akan memaksa peminjam untuk mengadopsi jenis praktek pasar bebas yang dianut IMF.
Dengan tidak bersikeras pada beberapa kebijakan pasar bebas, kebijakan ekonomi yang direkomendasikan oleh Bank Dunia, AIIB cenderung menghindari kritikan yang dilontarkan terhadap para pesaingnya, yang dinilai memaksakan tuntutan tidak masuk akal pada peminjam.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Keuangan Nepal Baikuntha Aryal, mengatakan negara Himalaya itu berharap AIIB akan mendanai jalan, pembangkit listrik tenaga air dan proyek-proyek pembangunan perkotaan.
"AIIB adalah khusus untuk infrastruktur sehingga kita melihatnya sebagai suplemen untuk proyek di Nepal yang didanai oleh ADB (Asian Development Bank) dan Bank Dunia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id