Ilustrasi. AFP PHOTO/Bryan R. Smith
Ilustrasi. AFP PHOTO/Bryan R. Smith

Pasar Saham AS Parkir di Area Positif

Angga Bratadharma • 05 September 2019 07:07
New York: Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), memangkas kerugian dari sesi sebelumnya karena investor mencerna beige book yang dirilis oleh bank sentral AS. Adapun arah pandang the Fed menjadi salah satu fokus bagi investor melihat kondisi ekonomi ke depan.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 5 September 2019, indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 237,45 poin atau 0,91 persen menjadi 26.355,47. Sedangkan S&P 500 naik sebanyak 31,51 poin atau 1,08 persen, menjadi 2.937,78. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 102,72 poin, atau 1,3 persen, menjadi 7.976,88.
 
Semua dari 11 sektor S&P 500 utama diperdagangkan lebih tinggi, dengan sektor teknologi dan layanan komunikasi masing-masing bertambah 1,71 persen dan 1,61 persen, memimpin saham unggulan. Mayoritas perusahaan komponen Dow berdagang di wilayah hijau, dengan Intel, Walgreens Boots Alliance, dan Nike menjadi peraih laba tertinggi.

Aktivitas ekonomi meningkat di sebagian besar Amerika Serikat, dengan delapan dari 12 Distrik Federal Reserve melaporkan pertumbuhan di mode sedang, menurut beige book yang dirilis oleh Federal Reserve. Mayoritas distrik menunjukkan manufaktur meluas, tetapi pertumbuhannya melambat, terutama di sektor otomotif dan energi, kata beige book.
 
Meskipun kekhawatiran tentang tarif dan ketidakpastian kebijakan perdagangan terus berlanjut, mayoritas bisnis tetap optimistis tentang prospek jangka pendek, menurut laporan itu. Walau demikian, tetap ada harapan agar perang dagang yang sedang berlanjut bisa segera terhenti.
 
Beige book adalah laporan reguler bank sentral AS tentang kondisi ekonomi terkini di 12 Distrik Federal Reserve, berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk laporan penelitian dan wawancara dengan kontak bisnis.
 
Di sisi lain, Dewan Perwakilan Inggris mengesahkan RUU Brexit dalam pembacaan akhir dengan 327 suara berbanding 299, yang berarti pemerintah harus memperpanjang batas waktu Brexit melebihi 31 Oktober, jika kesepakatan tidak dapat dicapai dengan Uni Eropa saat itu.
 
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang bersumpah untuk membawa negaranya keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan, meminta anggota parlemen untuk mendukung rencananya mengadakan pemilihan umum awal pada 15 Oktober.
 
Sementara itu, dolar AS tertekan oleh kekhawatiran kinerja ekonomi, setelah ukuran manufaktur AS dari lembaga riset swasta Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor ini mengalami kontraksi pada Agustus.
 
Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor manufaktur AS pada Agustus tercatat 49,1 persen, turun 2,1 poin persentase dari angka Juli, menurut Manufacturing ISM Report On Business yang dirilis pada Selasa, 3 September 2019.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan