Mengutip Antara, Rabu, 18 April 2018, dalam 'World Economic Outlook' yang baru dirilis, IMF mengatakan ekonomi global akan tumbuh 3,9 persen pada 2018 dan 2019, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya pada Januari.
"Pemulihan global didukung oleh momentum kuat, sentimen pasar yang menguntungkan, kondisi-kondisi keuangan yang akomodatif, dan dampak domestik serta internasional dari kebijakan fiskal ekspansif di Amerika Serikat," kata IMF.
Penasihat Ekonomi dan Direktur Penelitian IMF Maurice Obstfeld mengatakan ekonomi dunia terus menunjukkan momentum berbasis luas, tetapi prospek konflik serupa berbasis luas atas perdagangan memberikan gambaran yang merugikan.
"Prospek pembatasan perdagangan dan pembatasan-pembatasan balasan mengancam akan merusak kepercayaan dan menggagalkan pertumbuhan global sebelum waktunya," kata Obstfeld dalam konferensi pers.
"Bahwa ekonomi-ekonomi utama memainkan perang dagang pada saat ekspansi ekonomi meluas mungkin tampak paradoks -terutama ketika ekspansi sangat bergantung pada investasi dan perdagangan," tambahnya.
Obstfeld menyerukan penyelesaian sengketa yang dapat diandalkan dan adil dalam kerangka multilateral berbasis aturan yang kuat untuk mengatasi masalah kekayaan intelektual dan praktik perdagangan yang tidak adil lainnya.
"Ada ruang untuk memperkuat sistem saat ini daripada risiko fragmentasi bilateral perdagangan internasional," katanya seraya menambahkan bahwa kerja sama multilateral tetap penting untuk mengatasi berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, penyakit menular, keamanan cyber, dan tata kelola perdagangan dunia.
Meskipun Amerika Serikat telah terlibat dalam beberapa negosiasi bilateral untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan mitra dagang individual, Obstfeld percaya bahwa inisiatif ini tidak akan banyak mengubah keseluruhan defisit transaksi berjalan eksternal AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News