Mengutip CNBC, Sabtu, 2 November 2019, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He melakukan panggilan telepon dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Jumat. Dikatakan kedua belah pihak melakukan diskusi serius dan konstruktif pada poin perdagangan inti.
Tidak hanya itu, pihak-pihak tersebut berbicara tentang pengaturan untuk putaran pembicaraan berikutnya. Sedangkan Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perwakilan perdagangan membuat kemajuan di berbagai bidang dan sedang dalam proses menyelesaikan masalah-masalah luar biasa. Diskusi akan berlanjut di tingkat wakil.
Bulan lalu, AS dan Tiongkok melakukan gencatan senjata dan mulai bekerja merampungkan perjanjian perdagangan fase satu yang mencakup jeda dalam peningkatan tarif. Selain itu, termasuk langkah Tiongkok untuk membeli produk pertanian AS. Presiden AS Donald Trump mengatakan lokasi baru untuk menandatangani kesepakatan terbatas akan diumumkan segera.
Di sisi lain, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dapat terkoreksi lebih lanjut pada 2020, sejalan dengan adanya katalis negatif seperti perang dagang. Kondisi itu terjadi meski ekonomi global kemungkinan meningkat.
Dalam laporan World Economic Outlook, IMF mengatakan ekonomi Tiongkok hanya tumbuh 5,8 persen pada 2020 atau lebih lambat dari perkiraan 6,1 persen untuk 2019. Sedangkan ekonomi Tiongkok tumbuh 6,6 persen pada tahun lalu. Tentu perlambatan ini patut diwaspadai agar tidak memberikan efek negatif.
"Ekonomi Tiongkok melambat, yang telah melanjutkan tren pelambatan sebelumnya, yang dimulai beberapa tahun lalu," kata Wakil Direktur Pelaksana IMF Tao Zhang.
"Dalam beberapa tahun terakhir, apa yang terjadi di dunia kami memiliki ketegangan perdagangan, kami memiliki kekuatan geopolitik lainnya, dan kami memiliki semua ketidakpastian di seluruh dunia. Ini menambah tekanan penurunan lebih lanjut pada ekonomi Tiongkok," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News