Ilustrasi (FOTO: AFP)
Ilustrasi (FOTO: AFP)

Emas Dunia Meredup

Antara • 24 Juli 2019 07:32
Chicago: Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Kondisi itu terjadi karena dolar AS yang lebih kuat dan kenaikan ekuitas AS menumpulkan daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven.
 
Mengutip Antara, Rabu, 24 Juli 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus turun USD5,2 atau 0,36 persen menjadi USD1.421,7 per ons. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,46 persen menjadi 97,70, sebelum penyelesaian perdagangan emas.
 
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Emas juga biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang naik maka investor mungkin berhenti membeli aset-aset safe-haven seperti emas. Sehari sebelumnya, pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), emas berjangka menguat didorong oleh pembelian safe haven para pedagang.
 
Harga emas telah menguat sejak akhir Mei karena kekhawatiran tentang lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, mendorong permintaan terhadap aset-aset safe haven.
 
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik sebanyak 6,5 sen atau 0,4 persen menjadi USD16,476 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober naik sebanyak USD8,9 atau 1,04 persen menjadi USD861,6 per ons.
 
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 177,29 poin atau 0,65 persen menjadi 27.349,19 poin. Indeks S&P 500 bertambah 20,44 poin atau 0,68 persen menjadi 3.005,47. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 47,27 poin atau 0,58 persen menjadi 8.251,40 poin.
 
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor material naik hampir dua persen, melampaui yang lainnya. Sektor utilitas turun 0,61 persen, satu-satunya penurunan di antara kelompok. Saham Coca-Cola naik 6,07 persen setelah perusahaan minuman itu melaporkan laba dan pendapatan kuartal kedua yang melampaui ekspektasi Wall Street.
 
United Technologies, komponen Dow lainnya, juga membukukan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, mengirim sahamnya naik 1,5 persen. Gelombang perusahaan-perusahaan diharapkan melaporkan laba mereka minggu ini termasuk nama besar Alphabet, Amazon, dan Boeing.
 
Sejauh ini, lebih dari 18 persen perusahaan komponen S&P 500 telah melaporkan angka triwulanan mereka. Dari perusahaan-perusahaan itu, lebih dari 78 persen telah melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan, menurut data FactSet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan