Mengutip Xinhua, Sabtu, 10 Agustus 2019, indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 90,75 poin atau 0,34 persen menjadi 26.287,44. Sedangkan S&P 500 turun sebanyak 19,44 poin atau 0,66 persen menjadi 2.918,65. Indeks Komposit Nasdaq turun 80,02 poin, atau satu persen menjadi 7.959,14.
Sebanyak delapan dari 11 sektor S&P 500 utama terpantau menurun. Sektor teknologi dan energi masing-masing turun 1,25 persen, dua penghambat teratas. Sementara sektor kesehatan dan real estat masing-masing naik 0,18 persen dan 0,07 persen. Solusi Skyworks dan Teknologi Mikron masing-masing ditutup melemah 3,43 persen dan 2,6 persen.
Investor tetap khawatir bahwa ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dapat meningkat dan memengaruhi ekonomi global yang sudah melambat sepanjang minggu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan menempatkan tarif tambahan 10 persen pada sisa impor Tiongkok senilai USD300 miliar mulai dari 1 September.
Analis mengatakan ekonomi AS akan lebih langsung terkena dampak karena tarif baru menargetkan barang-barang ritel bersama dengan barang-barang konsumen lainnya. Tarif juga akan menyeret kepercayaan perusahaan, pengeluaran modal, dan pertumbuhan global dalam waktu dekat.
Di sisi pendapatan, Uber melaporkan hasil pendapatan kuartalan yang meleset dari ekspektasi pasar. Perusahaan tersebut tercatat mengalami rugi bersih terdilusi USD4,72 per saham atas pendapatan USD3,17 miliar. Sahamnya turun 6,8 persen pada Jumat waktu setempat.
Di sisi lain, Analis Grup Eurasia menilai langkah mengejutkan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif baru pada Tiongkok adalah kesalahan serius dalam membaca poin yang diberikan Beijing. Sejauh ini, negosiasi perdagangan antara AS-Tiongkok masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan signifikan.
Analis Grup Eurasia Michael Hirson, Paul Triolo, dan Jeffrey Wright menulis eskalasi terbaru mengisyaratkan kembalinya cara Trump bernegosiasi dengan Tiongkok -dengan mencoba membangun lebih banyak pengaruh terhadap Beijing di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung- sebelum kedua belah pihak sepakat untuk gencatan senjata pada akhir Juni.
"Ancamannya adalah pertaruhan serius bagi Trump. Ini kemungkinan menandakan bahwa ia akan lebih memilih untuk mencapai kesepakatan dengan syarat-syaratnya sebelum pemilihan Presiden 2020. Dan bersedia menggunakan alat yang dimilikinya untuk membangun tekanan pada Tiongkok untuk tujuan itu," kata mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News