Dalam sebuah makalah berjudul "Efek Pengalihan Perdagangan dan Perdagangan dari tarif Amerika Serikat terhadap Tiongkok", UNCTAD memperingatkan bahwa tarif tambahan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap Tiongkok, terutama pada Juli dan September 2018, secara ekonomi telah melukai kedua negara.
"Perang perdagangan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung telah mengakibatkan penurunan tajam dalam perdagangan bilateral, harga yang lebih tinggi bagi konsumen, dan efek pengalihan perdagangan," kata surat studi itu, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu, 9 November 2019.
Studi ini menemukan bahwa konsumen di Amerika Serikat menanggung pukulan terberat dari tarif AS di Tiongkok. Pasalnya, biaya sebagian besar telah diturunkan kepada konsumen Amerika dan perusahaan importir dalam bentuk harga yang lebih tinggi.
Sementara itu, studi juga menemukan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok baru-baru ini mulai menyerap sebagian dari biaya tarif dengan mengurangi harga ekspor mereka. Ini memberi peringatan bahwa kenaikan tarif pada musim panas 2019 kemungkinan menambah kerugian yang sudah ada.
"Hasil dari penelitian ini berfungsi sebagai peringatan global. Perang dagang kalah-kalah tidak hanya merugikan pesaing utama, tetapi juga membahayakan stabilitas ekonomi global dan pertumbuhan di masa depan," kata Direktur Onternasional UNCTAD Pamela Coke Hamilton.
"Kami berharap perjanjian perdagangan potensial antara AS dan Tiongkok dapat mengurangi ketegangan perdagangan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News