Menteri Keuangan Zona Euro akan melakukan pertemuan di Brussels pada Senin untuk membahas mengenai utang jangka pendek Yunani, dan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan harus melaksanakan reformasi bukan berharap lagi terhadap pengampunan utang lebih lanjut.
Yunani tetap optimistis atas kesepakatan akhir mengenai utang. Namun, usai Perdana Menteri Italia mengundurkan diri setelah mengalami kekalahan telak dalam sebuah referendum berpotensi mendorong zona euro ke arah yang lebih baik dari krisis yang tengah terjadi sekarang ini.
Baca: Jerman Berharap IMF Tetap Ikut program Bailout Yunani
"Semua orang menyadari bahwa Eropa tidak dapat berdiri dan menyalakan kembali krisis Yunani, ketika ada masalah dengan Italia dan di tengah periode pra-pemilu di banyak negara Eropa," kata Juru Bicara Pemerintah Yunani Dimitris Tzanakopoulos, seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/12/2016).
Gubernur Bank of Greece Yannis Stournaras mengatakan, diperlukan langkah-langkah baru untuk meringankan beban utang Yunani. Adapun salah satu pilihannya adalah memperpanjang jatuh tempo bantuan pinjaman jangka panjang yang telah diberikan.
"Yunani membutuhkan keberlanjutan utang dan target fiskal yang lebih realistis setelah selesainya program penyesuaian saat ini (2018)," kata Stournaras.
Baca: IMF Kemungkinan Ikut Berpartisipasi dalam Program Pinjaman ke Yunani
Ekonomi Yunani memperluas ekspansi untuk kuartal kedua secara berturut-turut dan lebih dari perkiraan para analis pada Juli-September, data statistik menunjukkan. Hal itu menjadi pertanda yang baik terkait pemulihan ekonomi yang kuat pada tahun depan usai resesi yang terjadi secara berlarut-larut.
Baca: Ekonomi Yunani Tumbuh 0,8% di Kuartal III-2016
Revisi diperkirakan menunjukkan angka ekspansi di 0,8 persen pada kuartal ketiga dibandingkan dengan April-Juli, ketika Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami pertumbuhan sebanyak 0,4 persen. Angka itu yang tertinggi dari perkiraan angka 0,5 persen atas rilis di awal bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News