"Perusahaan-perusahaan Tiongkok membuat kesepakatan M&A senilai USD22,3 miliar di Asia tahun lalu, naik 19,1 persen YoY, menyumbang hampir 30 persen dari total (global)," kata laporan itu dikutip dari Xinhua, Senin, 17 Februari 2020.
Pertumbuhan itu terjadi meskipun ada penurunan investasi langsung dari Tiongkok. Investasi langsung yang maasik dari Tiongkok turun 9,8 persen secara year on year (YoY).
Berdasarkan nilai kesepakatan, kegiatan M&A didominasi oleh sektor teknologi, media dan telekomunikasi (TMT), konsumer, listrik dan utilitas.
"Dipengaruhi oleh wabah virus korona yang baru, tren investasi keluar dari Tiongkok perlu diamati lebih lanjut tergantung pada kontrol situasi epidemi," kata Loletta Chow, pemimpin global dari EY China Overseas Investment Network.
Chow menyarankan agar investor Tiongkok memperhatikan sektor-sektor yang mendukung penyesuaian struktural, transformasi dan peningkatan, seperti TMT, ilmu kesehatan dan kehidupan serta sektor manufaktur maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News