"Portofolio yang dikelola akan terdiri dari obligasi korporasi yang diterbitkan oleh emiten terkait infrastruktur, termasuk bligasi hijau di mana hasilnya diarahkan ke pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan sektor produktif lainnya," kata AIIB dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu, 12 Januari 2019.
Portofolio tersebut bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur sebagai kelas aset, memperdalam pasar modal utang untuk infrastruktur, dan mempromosikan prinsip-prinsip integrasi lingkungan, sosial dan pemerintahan (ESG) dalam investasi pendapatan tetap di Asia yang sedang berkembang.
"Obligasi yang dibeli di bawah portofolio akan disaring, dinilai, dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip investasi ESG," kata AIIB.
Dengan portofolio ini, Wakil Presiden dan Kepala Investasi AIIB DJ Pandian mengungkapkan, AIIB dapat membuka potensi terbesar untuk memobilisasi modal swasta guna membangun infrastruktur dari investor institusional.
"Jika hanya sebagian kecil dari triliunan dolar yang saat ini dikelola oleh investor institusi dialokasikan untuk proyek-proyek infrastruktur, akan ada dampak yang mengkatalisasi pada potensi pertumbuhan Asia yang muncul," kata Direktur Jenderal AIIB untuk Operasi Investasi Dong-Ik Lee.
Bank pengembangan multilateral yang berkantor pusat di Beijing atau AIIB mulai beroperasi pada 2016 dan telah berkembang menjadi 93 anggota di seluruh dunia. AIIB diharapkan bisa menjadi bank yang mampu mengakselerasi pembangunan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id