Ilustrasi (Spencer Platt/AFP)
Ilustrasi (Spencer Platt/AFP)

Harga Emas Dunia Melonjak ke Atas USD1.400/Ons

03 Juli 2019 07:30
Chicago: Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak kembali di atas level USD1.400 per ons pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Penguatan dapat terjadi setelah terjun lebih dari satu persen di sesi perdagangan sebelumnya.
 
Mengutip Antara, Rabu, 3 Juli 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, meningkat USD18,7 atau 1,35 persen menjadi USD1.408 per ons. Pembelian ketika harga jatuh juga memainkan peran dalam memantulnya kembali emas berjangka, setelah emas jatuh 1,73 persen pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB).
 
Sedangkan Tiongkok dan Amerika Serikat pada Sabtu 29 Juni sepakat untuk memulai kembali perundingan ekonomi dan perdagangan. Tetapi ancaman Washington untuk mengenakan tarif hukuman pada barang-barang Eropa di tengah perselisihan mereka mengenai subsidi pesawat masih mendukung permintaan safe haven, kata analis pasar.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, serta kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan dunia masih ada, menawarkan dukungan tambahan untuk emas berjangka. Sementara itu, indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,16 persen menjadi 96,69 tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas berjangka.
 
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik sebanyak 4,5 sen atau 0,3 persen menjadi USD15,238 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober turun sebanyak USD3,70 atau 0,44 persen menjadi USD833,50 per ons.
 
Di sisi lain, Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 69,25 poin atau 0,26 persen menjadi 26.786,68. Sedangkan S&P 500 meningkat 8,68 poin atau 0,29 persen menjadi 2.973,01. Indeks Komposit Nasdaq naik 17,93 poin atau 0,22 persen menjadi 8.109,09.
 
Keuntungan Dow Jones dipimpin oleh saham Verizon Communications dan Cisco Systems yang terlihat terus menanjak. Pergerakan saham perusahaan naik masing-masing sebanyak 2,59 persen dan 1,95 persen. Diharapkan kondisi ini bisa terus membaik di masa-masa yang akan datang.
 
Sebanyak tujuh dari 11 sektor S&P 500 utama ditutup lebih tinggi, dengan real estat dan utilitas masing-masing naik 1,82 persen dan 1,24 persen. Sedangkan sektor energi, adalah kelompok dengan kinerja terburuk dengan mengalami penurunan sebanyak 1,74 persen.
 
Sementara itu, Pemerintah AS mengusulkan tarif tambahan USD4 miliar untuk barang Uni Eropa di tengah perselisihan mereka mengenai subsidi pesawat. Wall Street khawatir bahwa potensi pungutan baru akan lebih jauh merusak prospek ekonomi dan berdampak pada pendapatan perusahaan, para ahli mencatat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan