Kepala Eksekutif RDIF Kirill Dmitriev (Foto: Financialtribune)
Kepala Eksekutif RDIF Kirill Dmitriev (Foto: Financialtribune)

RDIF Minta AS Pisahkan Keputusan Politik dan Bisnis

Angga Bratadharma • 19 Februari 2018 12:01
Jerman: Russian Direct Investment Fund (RDIF) meminta diplomasi ekonomi harus dipegang secara disiplin dan terlepas dari masalah politik agar situasi dan kondisi perekonomian bisa berjalan sesuai harapan. Hal itu sejalan dengan sanksi ekonomi atas Rusia oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).
 
Kepala Eksekutif RDIF Kirill Dmitriev menyesalkan kebuntuan politik saat ini antara Rusia dan AS serta meminta untuk adanya langkah memisahkan antara bisnis dengan politik. Kondisi dimaksud menjadi penting lantaran Pemerintah Rusia tengah melakukan upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi.
 
"Saya pikir kita harus memikirkan cara untuk memindahkan sesuatu ke depan. Misalnya, Uni Eropa didirikan atas dasar prinsip bahwa ikatan ekonomi mencegah peperangan dan konflik. Dan menurut saya hubungan ekonomi AS-Rusia harus ditingkatkan," kata Dmitrie, seperti dikutip dari CNBC, Senin, 19 Februari 2018.


 
Komentar tersebut muncul di tengah ketegangan yang tinggi di antara kedua negara sejak Perang Dingin. Pada Kamis lalu, Gedung Putih secara langsung menyalahkan militer Rusia karena serangan siber di Juli 2017 yang dikenal sebagai NotPetya, yang menyerang lebih dari 64 negara dan menghabiskan biaya miliaran dolar.
 
Dan pada Jumat lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa 13 warga Rusia dan tiga entitas Rusia atas dugaan campur tangan dalam pemilihan Presiden 2016. Investigasi terpisah adalah memeriksa apakah kampanye Trump berkolusi dengan Rusia atau tidak, yang ditolak secara tegas oleh Trump.
 
RDIF adalah lembaga yang mengelola dana kekayaan sebesar USD10 miliar yang diciptakan oleh Pemerintah Rusia untuk diinvestasikan bersama dalam ekonomi Rusia di samping negara-negara lain. Dmitriev dijadikan kepala dana pada 2011 untuk memperbaiki arus investasi asing dan kepercayaan investor terhadap negara tersebut, terutama di kalangan orang Barat.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan