Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Harga Minyak Dunia Tertekan, Ini Biang Keroknya

Antara • 10 Desember 2021 08:01
New York: Harga minyak merosot pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu terjadi di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi di importir minyak terbesar dunia menyusul penurunan peringkat terhadap dua pengembang properti Tiongkok. Serta setelah beberapa pemerintah mengambil langkah-langkah memerangi varian Omicron.
 
Mengutip Antara, Jumat, 10 Desember 2021, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari jatuh USD1,40 atau 1,9 persen menjadi USD74,42 per barel, mundur dari tertinggi sesi di USD76,70 per barel.
 
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari berkurang USD1,42 atau 2,0 persen, menjadi USD70,94 per barel setelah mencapai sesi tertinggi di USD73,34 per barel.

Pada Kamis, 9 Desember, lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat pengembang properti China Evergrande Group dan Kaisa Group ke status restricted default, dengan mengatakan mereka gagal membayar obligasi luar negeri. Sementara sebuah sumber mengatakan Kaisa telah mulai bekerja untuk merestrukturisasi utang luar negeri senilai USD12 miliar.
 
"Berita itu memperburuk kekhawatiran pertumbuhan PDB Tiongkok dan pada akhirnya dapat memengaruhi minat pembelian minyak dari pelanggan minyak mentah terbesar dunia," kata Analis Rystad Energy Louise Dickson.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson

Pada Rabu, 8 Desember, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberlakukan pembatasan covid-19 yang lebih ketat di Inggris, dengan mengatakan orang harus bekerja dari rumah jika memungkinkan, memakai masker di tempat umum, dan menunjukkan sertifikat vaksin covid-19 untuk masuk ke acara dan tempat tertentu.
 
"Meskipun tes laboratorium menunjukkan vaksin Pfizer memiliki efek menetralkan Omicron namun langkah-langkah baru sedang diperkenalkan untuk mencoba menghentikan penyebaran virus," kata pialang minyak PVM, Tamas Varga.
 
Denmark juga merencanakan pembatasan baru, termasuk penutupan restoran, bar, dan sekolah, sementara Tiongkok telah menghentikan perjalanan wisata kelompok dari Guangdong. Korea Selatan telah mencatat rekor infeksi, sementara kasus tetap meningkat di Singapura dan Australia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan