Ilustrasi bursa saham asia. Foto ; AFP.
Ilustrasi bursa saham asia. Foto ; AFP.

Bursa Saham Asia Tergelincir di Perdagangan Pagi

Antara • 14 Desember 2021 10:53
Sydney: Bursa saham di sebagian negara-negara Asia tergelincir pada perdagangan Selasa pagi, 14 Desember 2021. Hal ini karena penyebaran varian Omicron yang membuat investor gelisah menjelang serangkaian keputusan bank sentral minggu ini, termasuk pertemuan penting The Fed.
 
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,46 persen. Indeks saham unggulan CSI300 China juga jatuh 0,41 persen, setelah otoritas kesehatan di Tianjin mendeteksi kasus Omicron pertama di negara tersebut.
 
Provinsi manufaktur utama Tiongkok, Zhejiang, memerangi klaster covid-19 pertamanya tahun ini, dengan puluhan ribu warga di karantina dan daerah yang terkena virus menangguhkan operasi bisnis. Kombinasi risiko ekonomi dari varian Omicron dan nada yang berpotensi lebih hawkish dari The Fed mengurangi selera investor untuk membeli aset berisiko.

"Kami memperkirakan akan melihat percepatan tapering oleh The Fed dan, tentu saja, mendorong kenaikan suku bunga, jadi akan menarik untuk melihat bagaimana pasar menghadapinya," kata Penasihat Ord Minnett di Sydney, John Milroy, dikutip dari Antara, Selasa, 14 Desember 201.
 
Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong turun 1,0 persen, KOSPI Korea Selatan menyusut 0,4 persen, indeks saham Nikkei Jepang jatuh 0,13 persen dan saham Australia merosot 0,31 persen.
 
The Fed diperkirakan akan memberi sinyal penurunan yang lebih cepat dari program pembelian obligasi USD120 miliar per bulan dalam langkah untuk memerangi inflasi tinggi, yang dapat membuatnya selangkah lebih dekat untuk menaikkan suku bunga.
 
Dolar AS sedikit lebih tinggi menjelang pertemuan bank sentral, dengan investor mengamati kemungkinan Fed akan mulai menaikkan suku pada 2022.
 
"Volatilitas akan tetap tinggi sepanjang semua keputusan-keputusan (ini) dari Fed, ECB, dan BOE," kata Analis senior di Oanda, Edward Moya.
 
Bank Sentral Eropa, Bank Sentral Inggris, dan Bank Sentral Jepang juga mengadakan pertemuan minggu ini, dan masing-masing menuju normalisasi kebijakan moneter mereka sendiri.

Kasus dari varian baru

Kekhawatiran atas varian Omicron dari Covid-19 meningkat setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan potensi gelombang pasien dari varian baru Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan risiko global sangat tinggi dengan beberapa bukti bahwa varian itu kebal atas vaksin covid-19.
 
Harga minyak berjangka melemah karena keraguan baru muncul tentang efektivitas vaksin terhadap varian virus Omicron, meskipun OPEC memperkirakan dalam laporan bulanannya bahwa dampak varian itu terhadap permintaan bahan bakar ringan.
 
Minyak berjangka Brent turun 83 sen atau 1,10 persen menjadi USD74,32 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan delapan sen atau 0,11 persen lebih rendah menjadi USD71,21 per barel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan