Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Singapura Waspadai Potensi Stagflasi Akibat Konflik Ukraina

Angga Bratadharma • 27 Maret 2022 15:05
Singapura: Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong mengatakan asumsi dasar ekonomi Singapura adalah masih dapat tumbuh tahun ini. Akan tetapi situasi buruk seperti resesi atau stagflasi tidak dapat dikesampingkan karena adanya ketidakpastian yang timbul dari krisis yang semakin dalam di Ukraina.
 
"Mungkin (ekonomi) kita masih bisa terus tumbuh, yang masih asumsi kita hari ini. Asumsi dan proyeksi dasar ekonomi kita masih bisa terus tumbuh di tahun ini,” katanya, dilansir dari The Business Times, Minggu, 27 Maret 2022.
 
Ekonomi Singapura diperkirakan tumbuh 3-5 persen pada 2022, menurut perkiraan resmi. Lawrence Wong mengatakan segalanya bisa stabil jika invasi Rusia ke Ukraina berkurang. "Tetapi ada juga kemungkinan hal-hal dapat meningkat atau bahwa ini bisa menjadi perang yang berkepanjangan," ucapnya.

"Dalam hal ini, tentu akan berdampak pada rantai pasokan, pada inflasi dan pada pertumbuhan global, yang semuanya akan berdampak pada Singapura," tambahnya.
 
Jika ekonomi global mengalami stagnasi di tengah inflasi yang tinggi, lanjutnya, mengakibatkan apa yang dikenal sebagai stagflasi dan Singapura akan terpengaruh juga. "Bahkan jika hubungan langsungnya dengan Rusia dan Ukraina terbatas," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan